11 Paus Pilot Terdampar, 10 Mati, Fenomena Apa?

Kamis, 30 Juli 2020 – 14:24 WIB
Paus jenis pilot atau yang dikenal dengan sebutan Short-Finned Pilot Whale terdampar di Pantai Lie Jaka Kelurahan Ledeunu, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, NTT. Foto: Antara

jpnn.com, KUPANG - Sebanyak 11 ekor paus jenis paus pilot atau yang dikenal dengan sebutan Short-Finned Pilot Whale kembali terdampar di pantai Lie Jaka Kelurahan Ledeunu, Kecamatan Raijua, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, Kamis (30/7).

"Berdasarkan hasil pemantauan visual menunjukan bahwa sejumlah paus berjenis paus pilot," kata Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji di Kupang.

BACA JUGA: Aneh, Paus Biru yang Sebelumnya Hilang Ditemukan Kembali

Ikram mengatakan bahwa dari 11 ekor paus pilot yang terdampar 10 ekor di antaranya dinyatakan mati sementara satu ekor lagi berhasil diselamatkan warga dan nelayan setempat.

Ikram menambahkan untuk ukuran paus tersebut diperkirakan berkisar dari 2-7 meter. Dari 10 ekor yang mati itu ada satu ekor paus yang paling besar dan diduga sebagai pimpinan dari gerombolan paus itu.

BACA JUGA: Warga Kaget, Paus Biru yang Mati Sudah Hilang dari Lokasi Terdampar, Oh Ternyata

Paus Pilot sendiri kata Ikram, merupakan paus yang sering jalan bergerombol, sehingga ada kemungkinan jumlah paus yang terdampar akan terus bertambah.

"Ada kemungkinan jumlah paus pilot yang terdampar itu akan terus bertambah," tambah dia.

BACA JUGA: Sadis, Pasutri Dibantai Rekan Bisnis, Istri Hamil 8 Bulan, Mayatnya Diseret-seret Pelaku

Untuk sementara kata dia, mengingat jarak dari BKKPN ke Sabu Raijua membutuhkan satu hari perjalanan maka proses penguburan dan penyelamatan paus itu diarahkan menggunakan telepon seluler saja.

Sementara personel dari BKKPN sendiri ujar dia baru akan diberangkatkan pada malam nanti dan diperkirakan akan tiba pada Jumat (31/7) besok.

"Penanganan sekarang sedang dilakukan penggalian lubang kubur oleh warga dan bangkai diamankan dengan cara diikat agar tidak kembali hanyut," tutur dia.

Terkait banyaknya mamalia laut yang dalam bulan Juli ini terdampar di perairan NTT, kata dia secara alami diakibatkan karena paus tersebut mengikuti pergerakan arus yang membawa plankton-plankton ke wilayah pesisir.

"Karena keasyikan makan akhirnya mereka tak sadar bawah air laut makin surut, sehingga susah untuk kembali lagi ke laut yang dalam. Belum lagi karena banyaknya luka akibat tergores karang saat berusaha kembali ke laut yang dalam," tutur dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler