jpnn.com, GRESIK - Saat ini tercatat, ada 112 pasien yang dirawat di rumah sakit di Kota Gresik, Jatim. Karena itu memasuki kemarau, warga Kota Santri tersebut diminta mewaspadai sarang nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus DB.
Menguras, menutup, dan mengubur (3M) masih menjadi cara ampuh untuk mencegah DB. Sebab, nyamuk Aedes aegypti tidak terpengaruh musim.
BACA JUGA: Korban Terserang DBD di Aceh Singkil Terus Bertambah
"Lebih suka berada di air yang jernih dan beraktivitasnya pagi, siang, atau sore," terang Kepala Pelayanan Medik Rawat Jalan RS Petrokimia Gresik (RSPG) dr Eko Priyanto.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Gresik dr Mukhibatul Khusnah mengatakan, Januari hingga Juni ini, sudah ada dua pasien yang meninggal karena DB. Terakhir, saat puasa kemarin di Duduksampeyan.
BACA JUGA: Putri Cantik Agung Laksono Basmi Nyamuk di Rumah Warga
"Kasus itu sudah kami tangani. Sebelum hari raya, wilayah jangkauan nyamuk seluas 100 meter kami fogging," ungkap Khusna.
Seminggu sebelum Lebaran, ada pasien demam berdarah lagi. Yakni, Muhammad Fahri.
BACA JUGA: Wabah Demam Berdarah, Dua Anak Meninggal
Hasil lab RS Petrokimia Gresik menunjukan HB Fahri di bawah seratus ribu. Anak yang mudik ke rumah neneknya di Kramatlangon itu positif DB.
Di RSPG saja, hingga 12 Juni, tercatat ada 14 pasien DB. Di RSUD Ibnu Sina jumlahnya lebih banyak lagi. Ada 23 pasien yang masuk selama Juni.
Kepala Dinas Kesehatan Moh. Nurul Dholam menjelaskan, fogging akan dilakukan setelah ada pasien yang positif kena DB. Acuannya, hasil laboratorium rumah sakit.
"Langsung bisa dipangkas penyebarannya. Upaya itu bertujuan memutus rantai persebaran nyamuk. Biar tidak menggigit orang sehat yang lain," ucapnya. (son/c25/roz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DBD Renggut 4 Nyawa Selama 2017 di Batam
Redaktur & Reporter : Natalia