DBD Renggut 4 Nyawa Selama 2017 di Batam

Rabu, 10 Januari 2018 – 03:15 WIB
Nyamuk Aedes Aegepty penyebar demam berdarah. Foto: Health

jpnn.com, BATAM - Kepala Bidang Hukum dan Humas RSUD Embung Fatimah, Ellin Sumarni mengatakan sepanjang 2017 cukup banyak korban yang terserang demam berdarah dangue (DBD).

Totalnya mencapai ada 121 pasien dan empat orang di antaranya meninggal dunia.

BACA JUGA: REI Berharap UWTO Perumahan hanya Naik 60 Persen

Menurut Ellin Sumarni jumlah tersebut menurun drastis. Sebab tahun 2016, RSUD mencatat ada 259 orang yang dirawat.

"Jumlahnya berkurang seiring dengan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan," ujar Kepala Bidang Hukum dan Humas RSUD Embung Fatimah, Ellin Sumarni saat ditemui di ruangannya, Selasa (9/1).

BACA JUGA: Bocah 10 Tahun Mengaku Diculik Pria Bermobil Pulang Mengaji

Meski demikian, potensi DBD masih tinggi, karena saat ini cuaca yang tidak jelas, mengingat musim hujan tidak menentu kerap terjadi di wilayah Batam. Kondisi tersebutlah yang memudahkan nyamuk aedes aegepti berkembang biak dan menyerang manusia dengan gigitannya.

"Jangan anggap sepele penyakit ini, karena ini bisa menyerang siapa saja. Bahkan bisa menghilangkan nyawa seseorang jika tidak segera ditangani medis," katanya.

BACA JUGA: Batal di Batam, PSM Pindahkan TC ke Yogya atau Bali

Menurut dia, masyarakat juga harus mengetahui ciri-ciri dan gejala penderita penyakit DBD. Dimana gejala awal seperti demam disertai batuk yang biasa menjadi gejala awal harus diperhatikan, apalagi kondisi tersebut terjadi pada anak-anak.

"Segera periksakan ke rumah sakit terdekat. Biasanya empat sampai lima hari pascagejala awal adalah masa-masa kritis. Karena itu, penderita harus dirawat intensif di rumah sakit," katanya.

Meski jumlah penderita lumayan banyak, pemerintah belum menetapkan status kejadian luar biasa. Hanya saja, pemerintah kini sedang menggalakkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan fogging. (cr19)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada Penipuan Bisnis Online Ini, Modusnya Baru


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler