118 Rumah Terendam Banjir di Pekanbaru

Minggu, 25 Desember 2011 – 04:37 WIB

PEKANBARU - Akibat hujan deras yang berkepanjangan melanda Kota Pekanbaru sejak Jumat (23/12) malam, 118 rumah yang dihuni oleh 472 jiwa di Jalan Sri Indra 2, Perumahan Citra Palas Sejahtera, Kelurahan rumbai Bukit, Kec Rumbai terendam banjir hingga mencapai ketinggian satu meter  akibat meluapnya Anak Sungai Umban.

Saat Riau Pos (JPNN Group) tiba di lokasi banjir, Sabtu (24/12) sekitar pukul 18.00 WIB, warga tampak sedang bergotong royong mengeluarkan air yang masuk hingga ke dalam rumahDengan menggunakan peralatan seadanya seperti sapu, kaleng, ember dan gayung, air yang menggenang perlahan dikeluarkan

BACA JUGA: Amankan Natal, Aparat Kerahkan Anjing Pelacak

Air yang menggenang sudah mulai surut saat itu.

Sementara itu, anak-anak tampak berkeliaran di sekitar dua tenda Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Riau yang sudah tegak di sana
Pada sebuah pos ronda yang ada di perumahan itu, ibu-ibu memasak makanan yang ada pada dapur umum yang didirikan di sana.
‘’Air mulai naik sekitar pukul 03.00 WIB, sedangkan masuk ke rumah sekitar pukul 05.30 WIB,’’ ujar Asri Agusti (40), salah seorang warga yang rumahnya iktu terendam pada Riau Pos, Sabtu (24/12) malam saat ditemui di lokasi banjir.

Dijelaskannya, puncak terjadinya banjir sekitar pukul 09.00 WIB, air yang masuk ke dalam rumah warga naik hingga mencapai ketinggian satu meter

BACA JUGA: Jelang Natal, Pantura Masih Lancar

Hal ini berakibat pada terendamnya barang elektronik dan perabot rumah tangga milik warga.’’Biasanya kalau banjir paling lama cuma tiga jam, tapi kali ini lama sekali baru surutnya,’’ ujar pria yang sudah 10 tahun tinggal dilingkungan itu.

Banjir seperti ini menjadi langganan warga setiap musim hujan menjelang
Diungkapkan Ketua RT 2 lingkungan tersebut, M Idris (41), warga sudah cukup lama meminta kepada pemerintah agar menanggulangi masalah banjir yang mereka alami.’’Air dari Minas dan Muara Fajar mengalir kesini semua

BACA JUGA: Polemik Pabrik Kapal, Ancam Pencaharian Ratusan Warga

Sedangkan alirannya hanya melewati gorong-gorong di Jalan Leighton 2, bukan JembatanJadi kalau air banyak pasti banjir,’’ ujarnya.

Dikatakannya lagi, masyarakat sudah sering meminta kepada Lurah dan Camat agar melakukan pengerukan pada aliran yang kecil tersebut, namun hingga saat ini belum ada tanggapan dari pemerintah.’’Mereka bilang itu tanggung jawab developer,’’ kata Idris heran.

Untuk tempat bermalam hingga banjir benar-benar surut, beberapa masyarakat ada yang tetap tidur di dalam rumahnya, ada juga yang memanfaatkan tenda PMI yang ada di sana.’’Usai menerima kabar pagi bahwa disini ada banjir, Sabtu pagi sekitar pukul 11.00 WIB, kita langsung turunPukul 14.00 WIB kita dirikan dua tenda pleton agar bisa dimanfaatkan masyarakat,’’ ujar Kasubdiv Penanggulangan Bencana PMI Provinsi Riau, Deden Eka PB pada Riau Pos.

Diterangkan olehnya sebagai bantuan awal bagi warga korban banjir, selain mendirikan dua tenda pleton, delapan buah terpal juga disiapkan.’’Antisipasi untuk malam ini kita dirikan tendaKalau air naik lagi, masyarakat sudah bisa menggunakan,’’ ujar Deden

Sedangkan Ahad pagi, rencananya paket kesehatan (higiene kit) juga akan dikirim bersama dengan pendataan terhadap balita yang ada di sana.’’Untuk saat ini, hal tersebut yang paling mendesak selain kebutuhan akan air bersih, warga masih enggan menggunakan air dari sumur mereka karena takut menderita gatal-gatal,’’ jelasnya.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Gaji, TKI Justru Disiksa Majikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler