12 BUMN Telan Kerugian Rp 5,2 Triliun

Minggu, 15 April 2018 – 01:51 WIB
Rini Soemarno. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 12 badan usaha milik negara (BUMN) mengalami kerugian Rp 5,2 triliun sepanjang 2017 lalu.

Angka itu menurun dibandingkan dengan periode 2016 yang mencapai Rp 6,7 triliun.

BACA JUGA: Bu Rini: Tugas PLN dan Kementerian BUMN Menjadi Lebih Mudah

Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan, aset BUMN pada 2017 sebesar Rp 7.212 triliun.

”Ini mengalami kenaikan dibandingkan 2014 yang senilai Rp 4.387 triliun,” ujar Rini saat acara HUT Ke-20 Kementerian BUMN, Jumat (13/4).

BACA JUGA: Kontrak Baru PT PP Kuartal I 2018 Tembus Rp 9,5 Triliun

Laba BUMN pada 2017 juga mengalami kenaikan menjadi Rp 187 triliun.

Angka itu meningkat daripada capaian 2014 yang sebesar Rp 143 triliun.

BACA JUGA: Menteri Rini Dukung Ekspor Langsung Balikpapan - Shanghai

Dana program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) yang digelontorkan perusahaan BUMN juga mengalami kenaikan dari Rp 1,8 triliun pada 2014 menjadi Rp 3,5 triliun pada 2017.

”Jadi, itu menunjukkan bagaimana BUMN. Selain mencetak keuntungan, kami harus menekankan visi sebagai agen pembangunan membantu masyarakat,” ucap Rini.

Perusahaan BUMN yang masih mengalami kerugian cukup besar adalah PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Garuda Indonesia merugi sebesar USD 213,4 juta atau Rp 2,88 triliun.

Kerugian tersebut diderita Garuda salah satunya lantaran kenaikan harga minyak dunia yang membuat harga avtur turut terkerek.

Kerugian juga disebabkan adanya pembayaran tax amnesty maupun denda pengadilan kasus hukum di Australia.

Sementara itu, PT Krakatau Steel masih mengalami kerugian sebesar Rp 1,15 triliun pada 2017.

Angka itu menurun sebesar 52,08 persen daripada kerugian pada 2016 yang mencapai Rp 2,40 triliun. (vir/c17/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Konstruksi Proyek Kereta Cepat Dipastikan Mulai Mei 2018


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler