12 Perguruan Tinggi Berebut Dua Tiket Kompetisi Dunia di Bangkok

Kamis, 24 Agustus 2017 – 19:44 WIB
Abdy Taminsyah dari Moonson Academy (kanan). Foto: Mesya Mohammad/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 24 tim dari 12 perguruan tinggi top di Indonesia adu kemampuan di ajang kompetisi nasional, MonsoonSIM Enterprise Resource Planning 2017.

Mereka akan memperebutkan dua tiket dalam kompetisi serupa tingkat dunia pada 6-8 Oktober mendatang di Bangkok, Thailand.

BACA JUGA: Klaim 90 Persen Kasus Pungli Sudah Ditindaklanjuti

"Kompetisi ini sudah kami gelar dua kali di Indonesia. Kali ini kami menggandeng Podomo University sebagai tuan rumah. Yang ikut kompetisi ini berasal dari perguruan tinggi negeri maupun swasta top di Indonesia, seperti UNY, UI, Usakti, SH Unggul, Universitas Pasundan, tuan rumah sendiri, dan lainnya," kata Abdy Taminsyah dari Moonson Academy di sela-sela kompetisi, Kamis ( 24/8).

Dia menjelaskan MonsoonSIM adalah sebuah aplikasi "business process" yang diperkenalkan oleh Monsoon Academy.

BACA JUGA: Guru Honorer dapat Insentif Rp 850 Ribu per Bulan

Aplikasi ini berbasis Enterprise Resource Planning (ERP) yang dikemas dalam bentuk simulasi permainan (gaming simulation).

Di ajang itu mahasiswa belajar mengenai seluruh proses bisnis (keuangan, penjualan, pembelian, pemasaran, inventory, produksi, customer service, human resources, dan lain-lain).

BACA JUGA: Presiden Minta Perguruan Tinggi Cepat Buka Prodi-prodi Terapan

Metode ini sudah digunakan universitas di negara-negara maju sebagai salah satu alat bantu pengajaran, terutama untuk Program Studi Akuntansi.

"Generasi Y tidak suka dijejali dengan berbagai teori. Mereka senang bila belajarnya lansung praktik. Monsoon Academy mengembangkannya dalam aplikasi game. Jadi mahasiswa belajar sambil bermain," tuturnya.

Plh Universitas Podomoro Yohanes Prayitno mengungkapkan, pihaknya sudah menggunakan MonSoonSIM sebagai aplikasi yang telah digunakan oleh negara-negara ASEAN. Cara mengajar sekarang sudah berubah.

Mahasiswa lebih banyak belajar dengan teknologi informasi dan langsung berhadapan dengan dunia riil.

"Lebih mudah memahami pelajaran lewat praktik langsung ketimbang menghafal teori. Mahasiswa yang jago teori belum tentu piawai dalam penerapannya," tandasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nih, Penjelasan Terbaru Mendikbud soal Sekolah 5 Hari


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler