jpnn.com - MUMBAI - Sebanyak 12 siswi sebuah sekolah di desa Hivarkheda, Distrik Buldhana, sekitar 15 km dari Mumbai, India, menjadi korban pemerkosaan.
Mereka diduga diperkosa para guru dan kepala sekolah di sekolah asrama Ninadhi Ashran. Gadis-gadis tersebut berusia antara 12-14 tahun. Tiga gadis di antaranya dilaporkan sudah hamil.
BACA JUGA: 2 Nakhoda WNI Diculik Perompak Filipina
Menurut laporan DNA yang dirangkum Deccan Chronicle, Senin (7/11), polisi telah menangkap sebelas guru.
"Peristiwa itu terjadi tepat sebelum Festival Cahaya Diwali. Kami telah mengirim petugas polisi perempuan untuk berbicara dengan para korban dan mengambil pernyataan mereka. Sejauh ini, ada yang sudah menjadi tersangka," kata Inspektur Polisi Buldhana, Baviskar.
BACA JUGA: Dua Kapten Kapal WNI Disandera, Begini Kronologisnya
Tindakan brutal itu terungkap ketika tiga dari 12 gadis itu pulang ke desa masing-masing. Mereka mengeluh sakit perut, dan merasa seakan ada sesuatu di dalam perut mereka.
Dampak dari peristiwa ini menjadi luas. Siswi lain di sekolah tersebut hingga kini menolak kembali ke sekolah.
BACA JUGA: Heboh! Donald Trump Dilarikan Secret Service saat Kampanye
"Jika orang tua saya memaksa kembali ke sekolah, saya akan mengakhiri hidup saya, bunuh diri. Mengakhiri hidup lebih baik daripada belajar di sekolah di mana saudara-saudara kami dianiaya dan diperkosa," ujar salah seorang siswi kelas 6.
Sejumlah warga desa membenarkan putri-putri mereka kini trauma kembali ke sekolah tersebut. "Anak kami adalah generasi pertama yang pergi ke sekolah. Saya ingin dia menjadi anggota keluarga yang bebas dari buta huruf. Saya bermimpi dia belajar, kemudian bekerja dan mungkin menjadi guru, dokter atau yang jelas lebih baik dari kami. Sekarang, semua harapan itu sepertinya putus," ujar salah seorang warga desa.
Seorang siswi mengaku, di sekolah tersebut beberapa guru datang ke sekolah dalam keadaan mabuk, bahkan sempat pernah mereka dapatkan guru yang tiba-tiba pingsan sebekum kelas dimulai.
Di asrama, siswi tidur di ruang terbuka tanpa ada dinding penyekat. Kadang, di malam hari, terdengar ketukan keras di pintu.
Orang di balik pintu memaksa untuk membuka pintu. Kalau tidak dibuka, berondongan batu dilempar membuat siswi ketakutan, dalam suasana mencekam.
Kasus ini juga telah menjadi perhatian kelompok aktivis anak dan perempuan. Mereka bahkan telah meminta menteri perempuan dan anak India untuk mundur dari jabatannya. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh Sedihnya, Anak Tiga Tahun Michael Buble Menderita Kanker
Redaktur : Tim Redaksi