LONDON - Serangan mematikan oleh militan Taliban kembali mengagetkan pasukan koalisi di AfghanistanSeorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan mobil ke bus yang ditumpangi pasukan bantuan keamanan di ibu kota Kabul
BACA JUGA: Berlusconi Hamburkan Duit untuk Yang Cantik
Sebanyak 17 orang tewas.Di antara korban meninggal itu, terdapat 12 warga Amerika Serikat "empat serdadu dan 8 kontraktor sipil" serta seorang serdadu Kanada
Bom bunuh diri di Kabul yang dilakukan seseorang dengan cara menabrakkan mobil Toyota Corolla merah yang dikendarainya ke bus tentara koalisi sekitar pukul 11.20 waktu setempat itu merupakan serangan paling mematikan bagi tentara koalisi dalam tiga bulan terakhir
BACA JUGA: Tambang Batubara Meledak, 29 Orang Tewas
Begitu hebatnya ledakan, kendaraan lapis baja tersebut sampai terempasGulam Saki, saksi mata
BACA JUGA: Siswa Jogja Kolaborasi dengan Sekolah Musik di Swiss
Di lokasi terpisah, seorang perempuan muda melakukan serangan bom bunuh diri di kantor lembaga intelijen Afghanistan, Direktorat Pertahanan Nasional (NDS), di Provinsi KunarInsiden tersebut menewaskan pelaku dan sejumlah personel NDS
Perdana Menteri Inggris David Cameron kemarin (30/10) menyatakan telah berbicara dengan Perdana Menteri Australia Julia Gillard dan mengirimkan pesan kepada presiden Amerika Serikat serta Kanada untuk menyampaikan rasa belasungkawa
"Serangan yang menimbulkan banyak korban seperti ini adalah taktik untuk mengganggu rakyat Afghanistan dan komunitas internasional dari upaya menghapuskan ancaman ekstremisme," ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.
"Inggris dan sekutu akan tetap berkomitmen untuk membangun kekuatan pasukan Afghanistan dan menyerahkan tanggung jawab keamanan hingga menemukan tatanan stabilitas nasional, konstitusional, serta masa depan politik (Afghanistan) yang terbuka," tegasnya"Ini adalah jalan terbaik untuk menghormati pengorbanan mereka yang tewas kemarin (Sabtu)," lanjut Cameron
Inggris sudah selayaknya memberikan perhatian atas serangan Taliban ituPasalnya, mereka menempatkan 9.500 anggota pasukan di AfghanistanJumlah tersebut merupakan kontribusi terbesar kedua dalam pasukan koalisi NATO setelah Amerika Serikat
Intensitas serangan pemberontak Afghanistan di Kabul menurun tahun ini jika dibandingkan dengan tahun laluNamun, Taliban dan jaringan Haqqani Pakistan, yang saling berkaitan, tetap mampu menerobos pertahanan Kabul"Militan bisa jadi beruntung satu kaliKami beruntung setiap hari," ujar komandan NATO.
September lalu Haqqani melancarkan serangan ke Kedutaan Besar Amerika dan markas besar pasukan bantuan internasional (Isaf) yang baru bisa dipatahkan 20 jam kemudian
Taliban mampu dipukul mundur di selatan Afghanistan, yang menjadi basis kekuatan tradisional merekaNamun, masih ada beberapa titik api di sana dan di timur AfghanistanUntuk menghadapi tentara internasional, Taliban selalu mengubah taktik(cak/c6/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Salju Turun, Korban Jiwa Gempa Turki Lampaui 500
Redaktur : Tim Redaksi