ERCIS - Proses pencarian korban selamat dan evakuasi pascagempa di kawasan timur Turki pada Minggu lalu (23/10) tertundaPasalnya, kemarin (27/10) hujan salju mengguyur lokasi bencana
BACA JUGA: Banjir Bertambah Parah, Warga Bangkok Dievakuasi
Hal itu memaksa tim SAR dan sukarelawan menghentikan pencarian dan evakuasi korbanBACA JUGA: Mantan PM Libya Bebas, Tunisia Tolak Ekstradisi
Bahkan, kemarin telah melampaui angka 534 jiwa.Sebelum terhenti karena hujan salju, tim SAR sempat mengangkat seorang pemuda 19 tahun dari reruntuhan bangunan di Kota Ercis
BACA JUGA: Tentara Bayaran Afsel Terus Jaga Putra Kadhafi
Cuaca yang tidak bersahabat memaksa tim penyelamat menghentikan penyisiranSebab, peluang untuk kembali menemukan korban selamat di balik guyuran salju sangat tipisSeiring terhentinya proses evakuasi tersebut, bantuan mengalir dari berbagai penjuru dunia ke TurkiTermasuk, dari Israel dan Armenia yang sedang bersitegang secara diplomatik dengan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Recep Tayyip Erdogan.
Saat ini, pemerintah Turki fokus pada ribuan warga yang kehilangan rumah dan terpaksa tinggal di penampunganSejumlah warga nekat meninggalkan tempat penampungan karena merasa tak mendapatkan bantuan yang layakTanpa memedulikan ancaman guncangan susulan, mereka kembali ke rumah masing-masing yang sudah tidak utuh lagi.
Sermin Yildirim, salah seorang warga yang bertahan di penampungan, mengeluhkan kurangnya bantuan tenda dari pemerintahPadahal, tenda menjadi kebutuhan utama bagi warga untuk melawan udara superdingin yang melanda Turki belakangan iniKarena terbatasnya jumlah tenda, tak semua korban gempa di tempat penampungan tersebut bisa bermalam di dalam tenda.
"Udara di luar semakin dinginAnak-anak saya mulai terserang batukEntah sampai kapan kami harus bertahan tanpa tenda seperti ini," ungkap ibu dua anak yang sedang hamil delapan bulan itu
Selain Yildirim, puluhan keluarga lain juga tidak kebagian tendaPuluhan orang terpaksa berbagi tenda dengan keluarga lain
Salah satunya adalah Muhlise Bakan yang berbagi tenda dengan istri kedua suaminya"Sungguh nyamanSaya punya empat anak dan dia punya lima anakDi rumah, kami tidur di ruangan berbedaTapi, di sini kami terpaksa tidur berdampingan di ruangan sama," ujar perempuan 41 tahun tersebut
Beruntung, kemarin PBB mengirimkan bantuan 1.000 tenda untuk TurkiBantuan itu langsung dialokasikan ke tempat penampungan di Kota Van dan beberapa lokasi lain di ErcisBersamaan dengan itu, pesawat Israel tiba dengan lima rumah siap bangun"Dalam waktu dua hari, akan ada tiga lagi pesawat kami yang tiba di Turki dengan membawa sejumlah bantuan," kata Nizar Amer, jubir Kedubes Israel
Sementara itu, hingga kemarin jumlah korban tewas telah menembus angka 534Diperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambahSebab, ada ratusan dan bahkan mungkin ribuan warga yang dinyatakan hilangSedangkan korban luka mencapai sekitar 2.300 orangLalu, mereka yang berhasil diangkat dari balik puing dalam kondisi selamat berkisar 185 orang(AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Putra Khadafi Berencana Serahkan Diri
Redaktur : Tim Redaksi