13 Anak Asik Main, Tujuh Disambar Petir, Inalillahi

Senin, 22 Februari 2016 – 09:51 WIB
Petir. Foto: ilustrasi AFP

jpnn.com - SIMALUNGUN – Peristiwa memilukan terjadi Simalungun, Sumut. Tujuh dari 13 anak yang sedang ceria main pasir ketika kondisi mendung tebal di lokasi pembibitan kelapa sawit PTPN IV Kebun Bahjambi, Simalungun, disambar petir.

Dari tujuh bocah itu, satu meninggal dunia yakni Dela Asmita Damanik (9). Sedang enam anak lainnya mengalami luka ringan.

BACA JUGA: Wakil Rakyat Khawatir PSK Kalijodo Eksodus ke Daerah Ini

Weysiah Wani br Pakpahan, ibunda korban menerangkan, sebelum peristiwa pada Sabtu (20/2) sore itu terjadi, Dela baru saja membeli tepung untuk gorengan. Diketahui, untuk menghidupi tiga anaknya, sehari-hari ibunda korban berdagang gorengan.

Setelah membeli tepung, Dela Asmita minta izin mau mandi hujan. "Mak, aku mandi hujan sekali aja," ujar Weysiah menirukan perkataan korban kepadanya untuk yang terakhir kali. Namun, tak lama kemudian, dia mendengar kabar bahwa Dela meninggal dunia.

BACA JUGA: Jenazah Terduga Teroris Dipulangkan

Sementara, menurut Rani br Banjar (34), yang merupakan ibunda Asia Tara Dipa Damanik (12), salah satu korban yang luka, peristiwa tragis itu berlangsung singkat dan tak ada tanda-tanda sedikitpun. 

“Tiba-tiba petirnya langsung nyambar mereka. Kami pun bingung. Biasanya kan, pasti ada tanda-tanda. Ini sama sekali tak ada,” ujarnya.

BACA JUGA: Nakal..Tega! Istri Cantik Selingkuh sama Kakak dan Adik Suami

Setelah tiga anak, yakni Dela, Asia Tara, dan Safitri tersambar petir, ketiganya langsung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Sementara, 4 orang lainnya hanya mengalami getaran petir yang menjalar dari ketiga temannya itu.

Setelah boca-bocah itu terkapar tak sadarkan diri, masyarakat sekitar seketika menyemut dan memberikan pertolongan dengan mengevakuasi para korban ke Puskesmas Laras.

Sementara, Asia Tara mengungkapkan bahwa saat itu dia dan teman-temannya sedang bermain pasir. Kemudian, seketika getaran petir muncul dan menerjang Dela, Safitri dan dirinya. 

“Mulai itu, aku nggak tahu lagi apa yang terjadi, Bang. Cuaca mendung, belum datang hujan waktu itu,” ungkap siswi SMP Sanawiyah Bah Jambi itu dengan suara terbata-bata. 

Rani kembali menjelaskan, Dela, korban meninggal dunia mengalami luka gosong di bagian punggung, perut dan dada. Korban dimakamkan pada Minggu (21/2) sekira pukul 11.00 WIB. 

“Sudah dikebumikan tadi pagi sekitar jam 11. Perut dan dadanya gosong. Punggungnya juga gosong,” ujar Rani.

Sementara, Fitri Ana (13) siswi kelas 2 SMP Swasta Aliyah BahJambi dirawat di RSU Laras. Lalu, Adol (10), Risky (10), Torik (10) dan Aria (4), warga yang sama, mengalami shock/trauma atas kejadian itu dan sempat mendapat perawatan di Pusat Kesehatan Perkebunan PTPN IV Kebun Bah Jambi. 

Terpisah, Camat Jawamaraja Bahjambi Meni Siagian mengaku tak mengetahui peristiwa yang menimpa 7 anak warganya. "Belum ada laporan ke saya," ujarnya singkat. 

Kapolsekta Tanah Jawa Kompol J Sejahtera saat dihubungi melalui telepon selular, Minggu (21/2) sekira pukul 17.00 WIB menerangkan, saat tiba di lokasi kejadian, dia bersama masyarakat setempat langsung mengevakuasi para korban untuk mendapat perawatan di RSU. 

Dan, korban meninggal sudah dimakamkan di TPU Kebun BahJambi dan kini dua korban masih menjalani perawatan medis. (ag/jos/ara/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Polisi Ciduk Oknum PNS Pecandu Sabu-sabu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler