13 Bulan Jadi TKI di Taiwan, Sihatul Baru 3 Kali Gajian

Jumat, 24 Januari 2014 – 00:55 WIB
Penderitaan Sihatul Alfiah (27), TKI asal Desa Plampangrejo, Banyuwangi, Jawa Timur yang disiksa majikannya di Taiwan. Foto for JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Penderitaan Sihatul Alfiah (27), TKI asal Desa Plampangrejo, Banyuwangi, Jawa Timur yang disiksa majikannya di Taiwan, tak hanya mengalami kekerasan fisik hingga koma selama sebulan di rumah sakit. Namun gajinya sebagai pekerja juga tidak dipenuhi majikan.

Anggota Komisi IX DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, mengatakan selama 13 bulan bekerja di Taiwan, Sihatul baru tiga kali menerima gajinya yang dikirimkan pihak agen kepada keluarga.

BACA JUGA: Tak Pertahankan Citra, PKS Berpotensi Ditinggal Pemilih

"Sihatul baru menerima gaji tiga kali ygan dikirim oleh pihak agen ke keluarga, sejumlah Rp 6.900.000," kata Rieke kepada JPNN.com, Kamis (23/1) malam.

Yang sangat disesalkan, majikan Sihatul, Huang Deng Jin, hingga saat ini tidak pernah diberi sanksi hukum oleh penegak hukum setempat. Majikan Sihatul menurutnya hanya dikenai biaya pengobatan selama di rumah sakit.

BACA JUGA: TKI Asal Banyuwangi Disiksa di Taiwan

"Saya sudah berkomunikasi dengan pihak keluarga, Suhandik (suami Sihatul), keluarga meminta majikan tetap di proses hukum," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Keluarga juga meminta Sihatul diberi perwatan dan keluarga di Indonesia difasilitasi berangkat ke Taiwan untuk dampingi Sihatul selama perawatan. Semua biayanya harus ditanggung pihak majikan dan agen. Jika kondisinya mulai pulih, lanjut Rieke, keluarga meminta Sihatul dipulangkan ke Indonesia dan semua hak-hak normatifnya sebagai pekerja dipenuhi.

BACA JUGA: Monopoli Frekuensi Dorong Pengusaha Kendalikan Opini

"Sesuai dengan fungsi pengawasan DPR, saya mendesak Pemerintah SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) segera melakukan langkah-langkah politik terkait kasus yang menimpa Sihatul," tegasnya.

Sihatul disiksa majikannya 21 September 2013. Kepalanya dipukul dengan benda tumpul hingga tak sadarkan diri dan koma selama sebulan di UGD RS Chi Mei Medical Centre di Liouying. Saat itu, hasil diagnosa resmi membuktikan terjadi luka di bagian belakang kepala.

Sekarang Sihatul sudah sadarkan diri, namun hidupnya ditopang peralatan medis, tak bisa bicara dan bergerak. Menurut teman-temannya sesama TKI di Taiwan, saat ini dia berada di No.1 Min An Rd Baihe District, Tainan City, yang kabarnya bukan rumah sakit, tapi merupakan panti jompo.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geledah Rumah Sutan untuk Kembangkan Penyidikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler