jpnn.com - GORONTALO- Peran serta warga menjaga kondusifitas lingkungan cukup ampuh untuk menangkal lahirnya gerakan-gerakan radikal, sesat, dan aneh di Indonesia. Setidaknya itu sudah dipraktekkan oleh warga Gorontalo Utara (Gorut), yang berhasil mengusir dan membersihkan daerahnya dari Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Konsekuensi perginya Gafatar, ternyata tak membuat pengikutnya gentar. Mereka ternyata memilih meninggalkan keluarga dan kehidupan mereka, untuk bergabung dengan kelompok mereka.
BACA JUGA: Haduuhh.. Sembilan Kali Beraksi, Begal Sadis Baru Tertangkap.. Eh, yang Satu Kabur
Tercatat, ada 13 warga Gorut yang ikut bergabung dengan Gafatar. Namun, gerah dengan gerakan yang sesat dan melenceng jauh dari ajaran agama itu, ke-13 orang yang sedang berada di Riau itu, ingin pulang ke Gorontalo.
Kepala Kesbangpol Kabupaten Gorut Abdul Wahab Paudi mengatakan, ada beberapa warga Gorut dari Desa Ombulodata dan Pontolo yang ikut serta bergabung dengan Gafatar dan pergi meninggalkan Gorut pada tahun 2015.
BACA JUGA: Byar Pet Melulu, Warga Serbu dan Rusak Kantor PLN
Informasi terkini yang disampaikan oleh Kaban Kesbangpol, pihaknya telah menerima laporan bahwa mereka yang bergabung dengan Gafatar telah menghubungi pihak keluarga yang ada di Gorut pekan kemarin.
"Ini informasi terbaru yang kami terima dari pihak keluarga dimana mereka telah menghubungi keluarga dan menyatakan ingin kembali lagi ke Gorut" terang Wahab. (abk/dkk/jpnn)
BACA JUGA: Ini Penyebab Berkas Novel Belum Dilimpahkan ke Pengadilan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waduh, Dua Bocah Membawa Dua Mortir Masih Aktif Peninggalan Perang Dunia II, Akhirnya...
Redaktur : Tim Redaksi