130 Juta Data Kartu Kredit Dicuri

Rabu, 19 Agustus 2009 – 10:42 WIB
NEW YORK- Albert Gonzalez, tampaknya, bakal menghabiskan hidupnya di penjaraKarena, selain terlibat pencurian data kartu kredit puluhan juta orang di seluruh dunia yang terungkap tahun lalu, pria 28 tahun itu resmi menjadi terdakwa untuk kasus serupa yang terjadi Amerika Serikat (AS)

BACA JUGA: Mantan Presiden Korsel Kim Dae-jung Wafat



Dalam dakwaan setebal 14 halaman yang dibacakan jaksa penuntut di Pengadilan Federal New Jersey Selasa WIB, Gonzalez dan dua koleganya asal Rusia yang oleh jaksa hanya disebut dengan "Hacker 1" dan "Hacker 2" didakwa bersalah dalam dua tindak kejahatan
Yakni, konspirasi untuk mendapatkan akses komputer ilegal, melakukan penipuan terkait komputer, serta merusak jaringan komputer

BACA JUGA: Topan Bill Memperkuat Diri

Sedangkan dakwaan kedua adalah melakukan transfer tidak sah


Atas kedua dakwaan tersebut, masing-masing terdakwa terancam hukuman maksimal 35 tahun di penjara

BACA JUGA: Perang Vietnam Dihidupkan Lagi di AS

Dan, denda sebesar USD 1 juta (sekitar Rp 10 miliar)Jumlah itu dua kali dari hasil kejahatan total yang didapatkan para terdakwa dalam kasus tersebut

Menurut jaksa, pencurian data identitas pemegang kartu kredit dan kartu debut itu dilakukan ketiganya mulai Oktober 2006 sampai Mei 2008Termasuk pencurian langsung memakai kartu kredit orang yang mereka lakukan di jaringan Hannaford Brothers dan 7-ElevenTotal sekitar 40 juta pemegang kartu kredit yang menjadi korbanJumlah itu terbesar di sepanjang sejarah pencurian identitas kartu kredit di Negeri Paman Sam

"Penyelidikan kasus ini menandai kelanjutan sukses penegakan hukum dalam kasus kejahatan dunia maya yang dilakukan para hacker di seluruh dunia yang saling bekerja sama," kata Ralph JMarra Jr., wakil Kejaksaan Agung AS untuk Distrik New Jersey, seperti dikutip The Washington Post.

Gonzalez saat ini sudah ditahan di Penjara New York karena keterlibatannya dalam kasus serupa yang tak kalah besarnya yang terungkap tahun laluDia mencuri data sekitar 140 juta kartu kredit yang tersimpan T.JMaxx, Barnes & Noble, BJ's Wholesale Club, Boston Market, DSW, Forever 21, Office Max, dan Sports Authority

Seperti dilansir The Guardian, Gonzales yang di dunia maya dikenal dengan nama "soupnazi" adalah mantan informan Secret ServiceDia bekerja untuk badan agen rahasia itu setelah tertangkap pada 2003, juga karena kasus kartu kredit.
 
Pemerintahan Barack Obama menaruh perhatian besar pada kejahatan dunia maya iniKarena itu, belum lama ini Obama membentuk sebuah tim khusus yang diberi nama "Cyber Tsar" untuk memberantas kejahatan yang kian meningkat jumlahnya dan melibatkan hacker dari berbagai negara tersebut.

Mark Rasch, penyelidik khusus kejahatan dunia maya di Departemen Keadilan, meminta pihak-pihak yang berwenang memberi perhatian khusus kepada GonzalezDia yakin, Gonzalez masih menyimpan banyak informasi terkait kejahatan yang dia lakukan yang mungkin berguna

"Memang tak mungkin terus mengawasi kerja seorang informanTapi, dengan korban mencapai 130 juta kartu kredit dan kartu debit, pasti ada hal besar yang belum terungkap," kata Ransch kepada The Washington Post(cak/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahmadinejad Perlunak Citra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler