TEHERAN - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mulai mengubah citraAgar pemerintahan yang dipimpinnya tak terkesan terlalu radikal dan konservatif, mantan wali kota Teheran itu melirik kaum hawa untuk dimasukkan ke dalam kabinet
BACA JUGA: 41 Tewas dalam Kebakaran di Pesta Nikah
Saat mengumumkan susunan kabinet kemarin (17/8) di Teheran, Ahmadinejad menyelipkan dua wakil perempuan, Fatemeh Ajorlour dan Marzieh Vahid Dastjerdi
BACA JUGA: Misteri Hilangnya Arctic Sea Berlanjut
"Dengan pemilihan presiden ke-10, kita telah memasuki babak baru
Tapi, ambisi tokoh dari kubu konservatof tersebut tidak akan mudah terwujud
BACA JUGA: Khomeini Tunjuk Kepala Yudisial Baru
Karena, Parlemen Iran masih didominasi pihak garis keras yang kurang mendukung peran perempuan dalam kabinetDi sisi lain, konon kubu reformis parlemen juga dikabarkan tidak cocok dengan dua kandidat pilihan Ahmadinejad tersebutAlasannya, Ajorlou yang saat ini tercatat sebagai anggota parlemen, dan Dastgerdi, pakar ginekologi Iran, adalah tokoh radikal
Ditambahkan Associated Press, para anggota parlemen mengaku tersinggung karena tidak diajak berunding terlebih dahulu oleh AhmadinejadPadahal, sesuai aturan yang berlaku di Iran, presiden wajib berkonsultasi dengan parlemen dalam menyusun kabinet
Selain satu lagi kandidat perempuan, Ahmadinejad juga bakal menominasikan Heydar Moslehi, yang sekarang berposisi sebagai penasihatnya untuk urusan ulama, menjadi menteri intelijenJabatan tersebut saat ini diduduki Gholamhossein Mohseni-EjeiAdapun Shamseddin Hosseini disebut-sebut bakal tetap bertahan pada posisinya sebagai menteri ekonomi
Alireza Ronaghi, koresponden Al Jazeera di Teheran, menyebut langkah Ahmadinejad itu sebagai penggenapan janji"Penting bagi dia untuk menepati janjiSelama ini, dia cukup menunjukkan dukungannya terhadap kaum perempuan dengan caranya sendiri," ujarnyaSebelumnya, Ahmadinejad sudah menunjuk tokoh perempuan sebagai salah seorang wakil presiden yang bertanggung jawab atas urusan lingkungan hidupPresiden Iran memang didampingi beberapa wakil presiden, tak hanya satu(hep/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senator AS Temui Pemimpin Myanmar
Redaktur : Tim Redaksi