14 Kapal Motor Kecelakaan, 56 ABK Hilang, 2 Kapal Perang Dikerahkan

Jumat, 16 Juli 2021 – 23:26 WIB
Ilustrasi: Kapal tenggelam (ANTARAnews)

jpnn.com, PONTIANAK - Sebanyak 14 kapal motor nelayan mengalami kecelakaan di tiga lokasi secara bersamaan di Perairan Kalimantan Barat.

Kecelakaan disebut terjadi pada Selasa (13/7) malam dan Rabu (15/7) pagi.

BACA JUGA: Ombudsman Mengomentari Pelaksanaan CPNS, Singgung Soal Maladministrasi

TNI Angkatan Laut langsung mengerahkan Kapal Perang KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 dalam upaya Search and Rescue (SAR).

Menurut Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K, kedua kapal perang tersebut sedang melaksanakan patroli kedaulatan di Laut Natuna.

BACA JUGA: PPKM Darurat Diperpanjang, Presiden Sadar Banyak Risiko

Kedua kapal langsung dikerahkan begitu mendapat laporan telah terjadi kecelakaan yang menimpa 14 kapal motor nelayan di tiga lokasi secara bersamaan.

Penyebab kecelakaan disebut karena dampak cuaca buruk.

BACA JUGA: Berita Dukacita: Kiai Muqaddas Murtadla Wafat

"Kedua KRI bergabung dengan potensi SAR lainnya dalam misi kemanusiaan pencarian korban di lokasi tenggelamnya kapal nelayan," ujar Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid K dalam siaran persnya, Jumat (16/7).

Tim SAR Gabungan saat ini sedang melakukan pencarian dan pertolongan terhadap anak buah kapal (ABK) yang dinyatakan hilang.

Diketahui sebelumnya, cuaca buruk mengakibatkan 14 kapal mengalami kecelakaan di Perairan Kalbar.

56 orang ABK dinyatakan hilang, empat di antaranya ditemukan meninggal dan 81 ABK selamat.

"Turut prihatin atas musibah yang menimpa saudara-saudara kita para nelayan, semoga KRI Usman Harun-359 dan KRI Kerambit-627 yang tergabung dalam Operasi Gabungan SAR dapat segera menemukan korban yang masih dinyatakan hilang," kata Pangkoarmada I.

Disebutkan, upaya penyelamatan merupakan implementasi pelaksanaan perintah pimpinan TNI AL, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

KSAD menekankan kepada jajaran TNI AL agar memanfaatkan dan melibatkan segala potensi yang dimiliki baik personel maupun alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti penanggulangan bencana dan SAR.(Antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler