BACA JUGA: Simpan Heroin Dalam Perut, WNA Ditangkap
Rata-rata siswa SD itu kehilangan anting emas dan perhiasan lainnya.Modusnya sama
BACA JUGA: 14 Siswa SD Dihipnotis
Ada yang diberi minum, ada yang langsung ditepuk pundaknyaKemarin, yang jadi korban Meilan Sari Iman Sihombing, 7, dan Nurhaya, 7, siswa kelas I SD 008 Lubukbaja di Pelita
BACA JUGA: Mobil Ketua LBH Cianjur Dibobol
Di Batuaji, korbannya Anisah Salsabilah, 8, siswa kelas II SDN 001 BatuajiTotal korban hipnotis itu 14 siswa SD dalam sebulan iniMenurut pengakuan kedua siswa SD Lubukbaja, pelakunya perempuanDia mendekati mereka saat hendak masuk kelas, pukul 07.00 WIBPerempuan penghipnotis tersebut sempat memberi mereka minuman, lalu mengusap wajah mereka dengan air
Setelah air itu diminum, perempuan itu meminta kedua bocah tersebut melepas anting-anting emasnya dan disuruh memberikannya ke pelakuAnehnya, dua siswa tersebut menurut dan sama sekali tak protes.
Setelah anting-anting berpindah tangan, pelaku mengajak dua bocah ini ke tempat orang jualan mainan anak-anak yang tak jauh dari sekolah"Saya dan Nurhaya dibelikan mainan sama ibu-ibu ituSaya dibelikan ular tangga, kalau Nurhaya dibelikan jam tangan mainan," ujar Meilan.
Suparjo, guru SD 008 Lubukbaja yakin, dua muridnya yang jadi korban hipnotis tersebut sudah diikuti oleh pelaku sejak dari luar sekolahUsai menghipnotis dan mengambil harta yang diincarnya, pelaku mengantar dua bocah tersebut masuk ke dalam area sekolahPelaku kabur memakai motor Yamaha Mio warna hijau.
Tak lama setelah pelaku kabur, kedua bocah tersebut tersadar dan langsung menangis, berteriak kencang, "Antingku diambil orang." Tangisan dan teriakan dua bocah tersebut sontak membuat heboh seluruh guru di SD 008 Lubukbaja.
"Meilan dan Nurhaya sudah dijemput orang tuanyaMereka menangis terus dan ketakutanMakanya kita izinkan mereka tak mengikuti pelajaran di sekolah hari ini biar pulih dulu kondisinya," kata Suparjo.
Di Batuaji, Anisa Salsabila juga mengalami hal yang samaPerempuan penghipnotis mendatangi sekolah Anisa di jam istrahatPelaku yang mengunakan sepeda motor Yamaha Mio mendekati korban dan berpura-pura menanyakan nama salah seorang anak di sekolah ituSetelah itu pelaku meminta memperbaiki kerudung korban
"Awalnya minta perbaiki kerudung Nisa, setelah itu baru dia (pelaku) ambil anting Nisa," tutur Yur Dasmawaty, guru wali kelas Anisa.
Usai memperdaya Anisa, pelaku lantas pergi meninggalkan korbanSama seperti di Lubukbaja, korbannya baru sadar setelah pelakunya pergiAnisa pun menangis.
Namun pihak sekolah baru mengetahui kejadian itu usai jam sekolahSehingga guru-guru tidak bisa lagi mencari pelakunya karena sudah pergi.
Menurut Yur, pihak sekolah sudah mewanti-wanti muridnya agar jangan percaya pada orang luar yang belum mereka kenal"Kami juga nggak mungkin bisa mantau seluruh siswa yang begitu banyak, paling nasihati agar jangan mempercayai orang yang tidak dikenal," ungkap YurKejadian itu, kata Yur, tidak dilaporkan orang tua korban ke kepolisian
Kapolsek Batuaji Kompol Jamaluddin mengatakan, hingga saat ini ia belum mendapat laporan korban hipnotis ituNamun pihaknya terus mencari pelakunya dengan menyebarkan brosur tentang ciri-ciri pelaku
"Ciri-ciri wajahnya sudah kami kantongi, cuma alamat yang kami dapat fiktifPelaku ini sering berpindah-pindah tempatJadi susah mau dapat, anggota sudah kantongi foto pelaku dan sekarang masih intai pelaku,"ujar Jamaluddin(eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Bersembunyi di Ponpes
Redaktur : Tim Redaksi