14 Warga di Cianjur Keracunan Kaporit

Selasa, 01 Oktober 2019 – 09:12 WIB
Lokasi tabung gas kaporit Perumdam Tirta Mukti di Cianjur yang bocor. Foto: Radar Cianjur

jpnn.com, CIANJUR - 14 warga Kampung Ciajag Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, harus dilarikan ke RSUD Cianjur serta klinik terdekat pada Senin (30/9) malam. Mereka terkapar setelah keracunan kaporit dari tabung bak penampungan air Perumdam Tirta Mukti yang bocor.

Selain 14 warga, beberapa orang lainnya yang terdampak kebocoran tabung kaporit terpaksa mengungsi ke luar kampung dikarenakan baunya menyebar dan tercium hingga radius lebih dari 500 meter.

BACA JUGA: Warga Tajur Bogor Keracunan Gas Kimia

Salah satu warga setempat Suhendi (24) menyebutkan, bau kaporit sudah tercium sejak pukul 20.00 WIB namun tidak terlalu menyengat. Tetapi pada pukul 21.00 WIB terdengar suara ledakan disertai bau kaporit yang menyengat seperti pemutih pakaian.

“Rumah saya hanya 20 meter dari lokasi bak penampungan. Jadi baunya tercium sangat menyengat, adik saya pun yang masih kecil sampai sesak dan pusing setelah mencium bau kaporit itu,” ujarnya.

BACA JUGA: Gas Amoniak Bocor, 975 Warga Keracunan

Ia bersama warga lainnya langsung mengungsi ke halaman salah satu sekolah dan pelataran parkir toko ritel yang berjarak sekitar 600 meter dari lokasi penampungan.

“Banyakan yang ngungsi ke sini, ratusan orang. Bahkan sempat tercium juga sampai sini,” katanya.

Sama halnya dengan Suhendi, Cecep Mulyadi (27) mengatakan, dampak dari gas kaporit tersebut membuat sekitar sembilan orang warga dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang dan lima orang dibawa ke klinik disebabkan mual, pusing, bahkan pingsan.

“Tadi ada banyak yang dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans desa dan mobil pribadi. Soalnya sempat ada yang pingsan juga. Karena memang baunya menyengat. Saya juga sedikit mual dan pusing,” ungkapnya.

Warga menuntut pihak Perumdam Tirta Mukti agar bertanggung jawab. “Apalagi korban yang terkena dampak mencapai ratusan, hingga ada yang dibawa ke rumah sakit juga. Tentu harus bertanggung jawab,” kata Cecep. (kim)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler