140 Imigran Terdampar di Pulau Ndana

Selasa, 05 April 2011 – 17:10 WIB

KUPANG - Kepolisian Daerah NTT melalui Direktorat Pol Air kembali menangkap dan menahan 140 orang imigran gelap di peraian Pulau Ndana, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTTPara imigran asal negara Palestina, Pakistan, Irak dan Iran ini terdampar di Pulau Ndana setelah kapal kayu yang ditumpangi jebol akibat ombak keras di sekitar Perairan Pulau Rote

BACA JUGA: Bentrok dengan Aparat Keamanan, 15 Demonstran Tewas



Direktorat Pol Air Polda NTT Kombes Pol Purwoko Yudianto melalui Kasubnit Binops Polair, Kompol Bayu Herlambang, kepada wartawan, Senin (4/4), mengatakan, para imigran sudah diamankan sejak Sabtu (2/4) lalu di Mapolres Rote Ndao
Mereka terdampar di Pulau Ndana setelah kapal yang ditumpangi dari Jawa Timur dihantam ombak besar di perairan Pulau Rote

BACA JUGA: Jatuh dari Lantai Enam, Selamat



Ia menambahkan 140 imigran gelap diantaranya ada sepuluh orang perempuan serta tujuh orang anak-anak
Para imigran  gelap ini hendak mencari suaka ke Australia

BACA JUGA: Obama Siap Bertarung di Pilpres 2012

"Tujuan mereka dengan kapal kayu hendak menuju AustraliaNamun karena kapalnya dibobol gelombang maka terdampar di Pulau Ndana," ujarnya

Para imigran ini jelas dia, dibawa ke Rudenim Kupang untuk menginap sekaligus proses labih lanjut"Rudenim Kupang dengan kapasitas penampungan yang kurang menjadi persoalan tersendiriBisa overloadMakanya pihak Pol Air dan Imigrasi sudah melakukan koordinasi untuk membangun tenda penampungan di kompleks Rudenim Kupang," sambungnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan di Polres Rote Ndao, para imigran ini terbukti tidak memiliki dokumen keimigrasian yang lengkap"Sudah ada kordinasi ke Polres Rote NdaoSetelah diperiksa ternyata para imigran tersebut dinyatakan imgran gelap atau ilegak karena tidak memiliki dokumen keimigrasian yang lengkap," tambah Herlambang

Pantauan Timor Express (JPNN Group), Senin tadi malam para imigran gelap ini dievakuasi dengan menggunakan tiga buah kapalGelombang pertama berjumlah 70-an orang dievakuasi dengan menggunakan KMP Uma Kalada sementara yang lainnya dievakuasi dengan dua buah kapal patroli milik Dit Pol Air Polda Nusa Tenggara Timur.

"Penyidik Dit Pol Air masih akan melakukan pendataan lebih lanjut terkait keberadaan para imigranPolisi masih mendata serta melakukan penyelidikan terhadap pemilik kapal yang dipakai para imigran untuk berangkat ke Australia," jelasnya(onq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Dorong ASEAN Lindungi Buruh Migran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler