KUPANG - Kepolisian Daerah NTT melalui Direktorat Pol Air kembali menangkap dan menahan 140 orang imigran gelap di peraian Pulau Ndana, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTTPara imigran asal negara Palestina, Pakistan, Irak dan Iran ini terdampar di Pulau Ndana setelah kapal kayu yang ditumpangi jebol akibat ombak keras di sekitar Perairan Pulau Rote
BACA JUGA: Bentrok dengan Aparat Keamanan, 15 Demonstran Tewas
Direktorat Pol Air Polda NTT Kombes Pol Purwoko Yudianto melalui Kasubnit Binops Polair, Kompol Bayu Herlambang, kepada wartawan, Senin (4/4), mengatakan, para imigran sudah diamankan sejak Sabtu (2/4) lalu di Mapolres Rote Ndao
BACA JUGA: Jatuh dari Lantai Enam, Selamat
Ia menambahkan 140 imigran gelap diantaranya ada sepuluh orang perempuan serta tujuh orang anak-anak
BACA JUGA: Obama Siap Bertarung di Pilpres 2012
"Tujuan mereka dengan kapal kayu hendak menuju AustraliaNamun karena kapalnya dibobol gelombang maka terdampar di Pulau Ndana," ujarnyaPara imigran ini jelas dia, dibawa ke Rudenim Kupang untuk menginap sekaligus proses labih lanjut"Rudenim Kupang dengan kapasitas penampungan yang kurang menjadi persoalan tersendiriBisa overloadMakanya pihak Pol Air dan Imigrasi sudah melakukan koordinasi untuk membangun tenda penampungan di kompleks Rudenim Kupang," sambungnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan di Polres Rote Ndao, para imigran ini terbukti tidak memiliki dokumen keimigrasian yang lengkap"Sudah ada kordinasi ke Polres Rote NdaoSetelah diperiksa ternyata para imigran tersebut dinyatakan imgran gelap atau ilegak karena tidak memiliki dokumen keimigrasian yang lengkap," tambah Herlambang
Pantauan Timor Express (JPNN Group), Senin tadi malam para imigran gelap ini dievakuasi dengan menggunakan tiga buah kapalGelombang pertama berjumlah 70-an orang dievakuasi dengan menggunakan KMP Uma Kalada sementara yang lainnya dievakuasi dengan dua buah kapal patroli milik Dit Pol Air Polda Nusa Tenggara Timur.
"Penyidik Dit Pol Air masih akan melakukan pendataan lebih lanjut terkait keberadaan para imigranPolisi masih mendata serta melakukan penyelidikan terhadap pemilik kapal yang dipakai para imigran untuk berangkat ke Australia," jelasnya(onq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia Dorong ASEAN Lindungi Buruh Migran
Redaktur : Tim Redaksi