jpnn.com, JAKARTA - Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) melakukan survei terkait Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) pada 14-20 Mei 2017. Dari hasil survei, terlihat ada kecemasan responden bahwa NKRI yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 sekarang dalam bahaya.
"Umumnya warga merasa NKRI baik-baik saja, tapi 14,5 persen merasa NKRI dalam bahaya," kata pemimpin SMRC Saiful Mujani saat memaparkan hasil survei di kantor SMRC, Jakarta Pusat, Minggu (4/6).
BACA JUGA: Simak Nih, Info dari Menhan soal ISIS dan Pendukungnya di Indonesia
Menurut Saiful, sebanyak 14,5 persen responden yang menyatakan NKRI dalam ancaman, sebagian besar merasa NKRI akan menghadapi perang saudara.
"Mereka cemas dan kritis melihat keadaan di berbagai belahan dunia, seperti Syria dan Irak," tutur Saiful.
BACA JUGA: HTI Kalah Terkenal Dibanding ISIS
Dia menjelaskan, warga melihat Syria dan Irak sebagai negara yang relatif homogen, baik itu dari sisi agama maupun budaya. Sementara, Indonesia adalah negara yang pluralis.
"Mereka (Syria dan Irak) yang homogen saja perang. Apalagi Indonesia yang pluralis?" ucap Saiful.
BACA JUGA: 90 Persen Warga Indonesia Tolak Keberadaan HTI
Dari 14,5 persen responden yang melihat ada ancaman terhadap NKRI, Saiful mengatakan, paling banyak karena paham keagamaan tertentu. Jumlahnya, dia menambahkan, sebesar 39,4 persen.
"Kedua adalah pelaksanaan negara dan pemerintah selama ini buruk. Jumlahnya adalah 19,4 persen," ungkap Saiful.
Jumlah responden yang disurvei sebanyak 1.500 orang. Survei dilakukan terhadap warga yang berumur 17 tahun atau lebih, atau yang sudah menikah.
Responden dipilih dengan cara multiple random sampling. Margin of error survei yang dilakukan SMRC sebesar 2,7 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Kemasukan ISIS, Indonesia Bisa Tutup Perbatasan dengan Filipina
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar