jpnn.com, PALEMBANG - Setelah 15 hari tanpa hujan membuat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan (Sumsel) makin meluas.
Karhutla terjadi di Kabupaten Ogan Ilir, Musi Rawas, Muara Enim, Banyuasin, Musi Banyuasin, Empat Lawang, dan Penukal Abab Lematang Ilir (Pali).
BACA JUGA: Polda Sumsel Menggagalkan Penyelundupan 37.804 Benih Lobster Bernilai Rp 5,6 Miliar
Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim Wilayah Sumsel Ferdian Krisnanto menyebut meski luasan lahan terbakar baru beberapa hektare, kondisi itu berdampak pada sebaran titik panas yang meningkat.
"Dari pantauan satelit, titik panas makin meningkat, "ungkap Ferdian, Sabtu (27/7).
BACA JUGA: IRT di Palembang Teperdaya Arisan Online Bodong, Tekor Belasan Juta
Ferdian menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pemadaman di titik lokasi karhutla.
"Pemadaman masih berlangsung di Kabupaten Pali yang sudah tiga hari, disusul Kabupaten Ogan Ilir dengan jenis lahan mineral," lanjutnya.
BACA JUGA: Bicara Pas Peringatan Kudatuli di Kantor PDIP, Saksi & Korban Ungkap Situasi Sabtu Kelabu
Menurut Ferdian, ketersediaan air kanal di sekitar lahan kini juga mulai menipis, sehingga menjadi kendala saat pemadaman jalur darat.
Oleh karena itu, patroli melalui jalur udara (water bombing) lebih berkala dan masif dilakukan untuk memastikan kerawanan sebaran titik panas tersebut tidak berubah menjadi titik api.
"Hal ini dilakukan agar pemadaman dapat dilakukan lebih awal untuk menekan eskalasi kebakaran meluas," tutup Ferdian. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cuci Hati