15 Negara ke Konferensi Haiti

Selasa, 26 Januari 2010 – 01:07 WIB
PM Haiti Jean-Max Bellerive. Foto: Andre Pichette/La Presse.
MONTREAL - Setelah PBB resmi menghentikan upaya pencarian korban di ibukota Haiti, Port-au-Prince, konferensi bantuan darurat untuk negara di Kepulauan Karibia itu dibuka Senin (25/1) kemarinSedikitnya perwakilan dari 15 negara hadir dalam pertemuan internasional di Montreal, Kanada tersebut.

"Tidak ada solusi lain bagi Haiti, kecuali bersatu demi pembangunan kembali," ujar Perdana Menteri (PM) Haiti, Jean-Max Bellerive, menjelang pertemuan tersebut, Minggu (24/1) lalu.

Bellerive juga menghimbau kepada seluruh warga Haiti untuk terlibat aktif dalam upaya pembangunan kembali negerinya

BACA JUGA: Karnaval Olahraga, LAI Sumbang AUD 30 Ribu

Sebab katanya, negara-negara lain pun aktif memberikan bantuan mereka untuk Haiti.

Mewakili Amerika Serikat (AS), Menteri Luar Negeri (Menlu) Hillary Clinton hadir dalam pertemuan tertutup selama enam jam tersebut
Tujuan utama mereka adalah merumuskan rencana darurat guna membangun kembali Haiti, dua pekan setelah gempa 7 Skala Richter (SR) memporakporandakannya

BACA JUGA: Usamah Ancam Terus Serang AS

Menteri dari Brazil, Cile, Peru, Uruguay, Meksiko, Kostarika, Republik Dominika, Jepang, Prancis dan Spanyol, juga ikut datang.

Kanada yang diwakili PM Stephen Harper dan Menlu Lawrence Cannon, mengungkapkan keinginan mereka untuk mengkoordinasikan bantuan di Haiti
"Masyarakat internasional dan organisasi non-pemerintah berjanji untuk memberikan dukungan penuh di masa krisis ini dan di masa-masa selanjutnya," urai Cannon, seperti dilansir Agence France-Presse.

Hingga kemarin, jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat itu mencapai 150.000 orang

BACA JUGA: Korut Kembali Ancam Perang

Sementara, jumlah warga yang kehilangan tempat tinggal mencapai ratusan ribu orangItu belum termasuk korban yang terluka dan mereka yang masih belum terjangkau makanan dan bantuan medisDistribusi bantuan menjadi salah satu agenda penting yang ikut dibahas dalam konferensi kemarin.

Bersamaan dengan itu, upaya pencarian korban selamat di negeri termiskin di belahan bumi bagian barat itu masih terus berlanjutMeski secara resmi PBB sudah menghentikan pencarian, tim multinasional masih melanjutkan upaya pencarian atas inisiatif sendiriKemarin, gerakan kehidupan di bawah reruntuhan sempat tercium kembaliSayangnya, setelah dilakukan penggalian, tanda-tanda kehidupan di hari ke-13 pasca gempa itu ternyata palsu.

"Setelah kami lakukan penggalian, yang kami temukan hanyalah mayat yang dipenuhi cacingMungkin, gerakan cacing-cacing ini yang sempat terdeteksi sebagai tanda kehidupan," terang Samuel Bernes, Ketua Tim Penyelamat Prancis.

Kendati demikian, mereka tetap tidak menghentikan upaya pencarianApalagi, menurut Bernes, pemerintah Haiti sempat menyebut bahwa korban tewas berkisar pada angka 200.000 orang(hep/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkumpul untuk Korban Haiti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler