15 Pelaku Bentrok Teuku Umar Dipindah, Begini Pertimbangannya

Kamis, 31 Desember 2015 – 13:55 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Radar Bali/JPNN.com

jpnn.com - DENPASAR – Polresta Denpasar, tampaknya, sangat berhati-hati menyambut pergantian tahun 2016, khususnya terkait proses penanganan bentrok antar anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) yang pecah Kamis (17/12/2015) lalu. Hampir seluruh personel dikerahkan dalam pengamanan objek-objek vital di wilayah hukum Denpasar.

Polisi memutuskan untuk memindahkan beberapa orang penghuni pelaku bentrok di Jalan Teuku Umar, Denpasar dari sel tahanan Mapolresta ke Mapolda Bali dan Brimob Polda Bali.

BACA JUGA: Instruksi Datang, Tapi KPU Kalteng Belum Tentukan Tanggal Pilgub

Pantauan Bali Exkpress (Grup JPNN.com), 15 orang pelaku bentrok dipindahkan sekitar pukul 15.00 kemarin (30/12).

“Benar, kita layarkan 15 pelaku bentrok ke Mapolda dan Brimobda. Ke Polda berjumlah 10 orang pelaku, dan sisanya 5 pelaku ke tahanan Brimobda,” ujar Kasatreskrim Polresta Kompol Reinhard Habonaran Nainggolan.

BACA JUGA: Ingat, Jangan Pesta Kembang Api di Sini

Menurut mantan Kapolsek Kuta Utara, pemindahan dilakukan dengan mempertimbangkan keamanan Mapolresta Denpasar. Pasalnya, menjelang pergantian tahun banyak personel yang bertugas melakukan pengamanan perayaan Tahun Baru 2016.

Ditanyai apakah para tersangka tersebut akan selamanya ditempatkan di Mapolda dan Brimob Polda Bali, perwira asal Sumatera Utara, ini menjawab masih melakukan pendalaman. “Masih kita dalami,” paparnya.

BACA JUGA: Ini Profil Pangdam Baru Tanjungpura

Selain pengawasan terhadap objek-objek vital, markas-markas kepolisian yang meliputi Mapolda, Polres, dan Polsek, khususnya di wilayah Denpasar dan Badung juga dijaga ketat. Salah dua Polsek tersebut adalah Polsek Denpasar Barat dan Polsek Denpasar Selatan.

Kapolsek Denpasar Barat AKP Wisnu Wardana menerangkan penjagaan tersebut dilakukan dalam rangka menyikapi kerawanan terhadap pos-pos polisi terutama mengantisipasi serangan teroris jaringan Santoso.

Terpisah, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nanang Prihasmoko menegaskan hal tersebut merupakan instruksi langsung dari Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

“Anggota Brimob bersenjata lengkap yang menjaga Polsek Densel berjumlah sepuluh orang. Dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang berpeluang dialami oleh polisi,” ucapnya.(ken/rdr/mus/fri/jpn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Balik Kesucian Ritual Adat Ngarot di Indramayu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler