jpnn.com - JAKARTA - Tim SAR gabungan pencari Pesawat Skytruck M-28 membentuk satuan penyelam di hari ketiga operasi, Senin (5/12). Sebanyak 151 penyelam andal lintas satuan dibentuk untuk menemukan puing-puing dan korban kru pesawat.
"Penyelam dari unsur Basarnas, TNI-AL, dan Polair dilibatkan untuk upaya pencarian. Kedalaman cukup besar. Jadi memang butuh penyelam-penyelam yang handal, yang bisa mengangkut ke atas kalau menemukan barang," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (5/12).
BACA JUGA: Ini Dia 5 Hakim yang akan Mengadili Ahok
Martinus menerangkan, ke-151 penyelam bertugas menemukan korban dan pesawat di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau. Selama operasi pencarian berlangsung, para penyelam akan ditempatkan di Posko SAR di Pulau Senayang.
"Mereka mencari lebih banyak bagian tubuh, badan pesawat, hingga black box," terang dia.
BACA JUGA: KPK Bidik Lulusan PTIK untuk Dijadikan Penyidik
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini mengungkapkan, operasi pencarian akan dibatasi hingga tujuh hari. Jika memasuki hari ketujuh, Tim SAR gabungan akan berembuk dan mengevaluasi hasil operasi.
Dalam rapat tersebut, semua pihak akan membahas setiap aspek menguntungkan dan merugikan mengenai operasi pencarian di perairan tersebut. Dari sini, akan disimpulkan apakah operasi dihentikan atau dilanjutkan.
BACA JUGA: KPK Tetapkan Bupati Nganjuk sebagai Tersangka Korupsi
“Kami berupaya secepatnya menemukan pesawat. Tapi biasanya dalam tujuh hari ada evaluasi," terang dia.
Sementara itu, tambah Martinus, penyelam sudah bertugas ke beberapa spot yang dicurigai sebagai titik jatuhnya pesawat. Operasi pencarian juga didukung oleh kapal dan helikopter.
"Dalam pencarian yang dikedepankan adalah Basarnas. Dia punya wewenang untuk mengkoordinasikan. Misalnya ada instansi lain mau terlibat, mereka mengundang untuk melakukan pencarian bersama," tandas Martinus.(Mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Meski Mata Berdarah, Fayakhun Maafkan Fahd Arafiq, Tapi Nanti dulu..
Redaktur : Tim Redaksi