16 Penambang Emas Liar di Solsel Tertimbun Longsor, 8 Orang Tewas

Selasa, 11 Mei 2021 – 01:19 WIB
Proses evakuasi jenazah penambang yang ditemukan tewas oleh BPBD Solok Selatan. Foto: Antara/HO-BPBD Solok Selatan

jpnn.com, PADANG ARO - Sebanyak delapan orang penambang emas liar di Timbahan, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, tewas tertimbun longsor, Senin (10/5) malam. Sedangkan delapan orang lainnya mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat sudah menemukan dan mengevakuasi semua korban.

BACA JUGA: Penampakan dari Luar Tertulis Salon, Ketika Diperiksa di Dalam, Astaga Ternyata

"Dari 16 korban tersebut delapan orang sudah meninggal dunia dan delapan lagi keadaan luka-luka," kata Kalaksa BPBD Solok Selatan Richi Amran melalui Kepala Seksi Kedaruratan Romi Aprijal, di Padang Aro, Senin malam.

Sebanyak delapan korban meninggal yang sudah ditemukan yaitu Yasril warga Sungai Padi Kecamatan Sangir, Buyung warga Bidar Alam Yuniadi alamat Abai Sangir, Ijal warga Sungai Rambutan.

BACA JUGA: Sempat Kabur ke Bengkulu, DPO Penyiraman Air Keras Itu Kini Terduduk di Kursi Roda, Tuh Lihat

Selanjutnya Siat warga Sungai Rambutan, Nova warga Bumi Ayu Kecamatan Sangir, Pam De warga Dharmasraya dan Catno warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.

Sedangkan korban luka-luka yaitu Epi dan Deri warga Padang Air Dingin Kecamatan Sangir Jujuan, Tomi warga Timbulun dan Sito warga Sungai Rambutan Kecamatan Sangir.

BACA JUGA: 3 Pemuda Ini Tak Diberi Ampun, Ketiganya Ditembak di Kaki, Lihat Gayanya

Seterusnya Eka alamat Bumi Ayu dan Fajrul warga Liki Kecamatan Sangir serta Abit dan Mitro warga Abai Sangir Kecamatan Sangir Batang Hari.

Dia mengatakan, diperkirakan satu orang lagi yaitu Siman warga Sampu masih dalam tahap pencarian.

Yang menjadi kendala di lapangan katanya, kondisi jalan yang susah dilalui dan evakuasi harus dilakukan secara manual.

Selain itu katanya, tumpukan batu berukuran besar yang menimbun lokasi juga menyulitkan tim dalam melakukan penggalian.

"Kondisi saat ini penggalian harus menggunakan alat berat karena banyak batu berukuran besar yang tidak mungkin dipindahkan secara manual," ujarnya.

BACA JUGA: Enam Orang Tinggal Satu Atap, Ya Ampun, Semua Doyan Berbuat Dosa, Lihat

Dia menambahkan, curah hujan yang tinggi dari Minggu 9/5 sore sampai dini hari mengakibatkan bukit di sekitar tambang emas liar longsor dan menimbun penambang di Timbahan sekitar pukul 7.30 WIB.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler