JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengklaim telah mencapai hasil maksimal dalam kasus yang berkaitan dengan Warga Negara Indonesia (WNI) di Luar NegeriSepanjang tahun 2010 lalu, Kemenlu mengklaim menuntaskan 90 persen kasus yang melibatkan kurang lebih 16 ribu WNI
BACA JUGA: Rockhampton Bagai Kota Mati
Jumlah itu mencapai 0,49 persen dari total jumlah pemegang paspor Indonesia yang tinggal di luar negeri."Kami menyelesaikan hampir seluruhnya
Marty mengakui masih memiliki Pekerjaan Rumah (PR) yakni sekitar 10 persen sisa kasus yang belum terselesaikan
BACA JUGA: Kristen Koptik Mesir Siapkan Natal
Beragam kendala yang meliputinya termasuk perundingan dan proses hukum yang belum memiliki ketetapanBACA JUGA: Gbagbo Rancang Perkosaan Massal
Jumlah itu adalah yang tercatat resmi di setiap kantor perwakilan Indonesia di luar negeri.Marty menyatakan, pemerintah tidak pernah pilih kasih dan memberikan perlindungan maksimal kepada warga di luar negeriKemenlu bertekad meningkatkan upaya perlindungan WNI di luar negeri dengan memperluas kerjasama dengan banyak negara"Diplomasi juga akan memberikan perhatian khusus terhadap upaya pencegahan dan deteksi dini," ujar dia.
Di sisi lain, sepanjang 2010 hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain telah berkembang pesatTerhitung, 121 perjanjian diteken pemerintah Indonesia dengan 44 negara sepanjang tahunPerjanjian-perjanjian itu adalah bentuk upaya memajukan hubungan bilateral dengan para negara sahabat"Kami terus mengembangkan bentuk kemitraan strategis dan komprehensif dalam hubungan bilateral dengan Rusia, Tiongkok, India, Jepang dan Korea Selatan," ujar Marty.
Marty mengatakan, hubungan dengan negara kawasan Eropa juga tak luput dari perhatian IndonesiaBerbagai penandatanganan perjanjian kemitraan komprehensif telah dilakukan oleh negara-negara anggota Uni Eropa dengan IndonesiaPolitik luar negeri sepanjang tahun 2010 menitikberatkan pentingnya kawasan Pasifik dan memperdalam hubungan
"Baik dengan negara yang bertetangga langsung seperti Timor Leste dan Papua Nugini, maupun Selandia Baru dan negara Pasifik lainnya," pungkasnya(zul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gbagbo Tak Bisa Dirayu
Redaktur : Tim Redaksi