BACA JUGA: Kristen Koptik Mesir Siapkan Natal
Karena itu, ribuan warga memilih tetap bertahan di tempat pengungsianDi beberapa wilayah, meski hujan deras mengguyur, ketinggian air mulai menurun
BACA JUGA: Gbagbo Rancang Perkosaan Massal
Tapi, hujan deras disertai petir membuat warga enggan kembali ke wilayah merekaBACA JUGA: Gbagbo Tak Bisa Dirayu
Sejauh ini, sekitar 4 ribu warga tinggal di tempat pengungsianBanjir membuat 1.200 rumah rusak total dan tidak bisa dihuni lagiSedangkan, sekitar 10.700 rumah rusak ringan.Sementara itu, Kota Rockhampton yang awal pekan ini terisolasi banjir pun nyaris seperti kota matiHampir seluruh penghuninya mengungsi ke tempat yang lebih amanTapi, masih ada segelintir warga yang nekat bertahan di tengah kepungan banjirTim penyelamat pun terpaksa mengayuh sampan guna mengirimkan bantuan makanan kepada merekaPadahal, kota tersebut kini didominasi ular-ular berbisa.
Kengototan segelintir warganya untuk bertahan di lokasi bencana itu membuat Wali Kota Rockhampton Brad Carter naik pitam"Kami sudah mengambil keputusan yang sangat jelasKami tidak bisa terus menerus mensuplai mereka dengan makanan dan kebutuhan pokok lainnyaMulai sekarang, mereka harus memahami keputusan ini," paparnya seperti dikutip Associated Press.
Dalam kesempatan itu, Carter juga menginstruksikan kepada tim penyelamat untuk berhenti menyuplai makanan dan kebutuhan pokok warga Rockhampton yang tidak mau mengungsiDengan kata lain, pemimpin kota berpenduduk 75.000 jiwa itu memaksa warga mengungsi ke tempat penampungan.
Kebijakan tegas Carter itu disambut positif Inspektur Polisi David Peff"Tiap kali memerintahkan personel atau kru SES (State Emergency Service) ke lokasi, kami selalu khawatir mereka akan dipatuk ular atau terseret arus," kata PeffApalagi, genangan banjir di Rockhampton masih setinggi dada orang dewasa(hep/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Punjab Ditembak Pengawal Pribadinya
Redaktur : Tim Redaksi