BACA JUGA: Gubernur Punjab Ditembak Pengawal Pribadinya
Uni Afrika menyatakan akan melanjutkan negosiasi demi menghindari pertumpahan darah yang mungkin muncul akibat pengerahan tentara.Presiden Uni Afrika yang juga Perdana Menteri Kenya Raila Odinga mengungkapkan perkembangan pembahasan misi di Pantai Gading kepada wartawan kemarin (5/1)
Sebelumnya, delegasi negara-negara Afrika Barat yang membawa misi merayu Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo untuk mundur kembali pulang dengan tangan hampa
BACA JUGA: Isu Menteri Perkosa TKW Guncang Malaysia
Namun, pihak incumbent dan oposisi siap bertemu untuk mencari solusi krisis politik pasca pemilu presiden.Wakil Delegasi Uni Afrika, yang juga Perdana Menteri Kenya Raila Odinga, mengungkapkan Gbagbo dan rivalnya, Alassane Ouattara, sepakat bertemu empat mata untuk mencari solusi terbaik bagi Pantai Gading
BACA JUGA: Problem Pelik Susul Liburan Obama
Mereka (Gbagbo dan Ouattara) siap bertemu empat mata dengan beberapa persyaratan tertentu," terang Odinga kepada Agence France-Presse melalui wawancara telepon dari Abidjan.Odinga berbicara sesaat sebelum bertemu mediator dari Afrika Barat atau ECOWAS yang baru saja kembali dari Abidjan"Kami terlibat diskusi yang efektif dengan semua pihak di Pantai GadingIni adalah permulaan yang baikUpaya lebih keras harus dilakukan untuk menciptakan perdamaian di Pantai Gading," terang Odinga.
Delegasi yang terdiri atas Presiden Benin Boni Yayi, Presiden Sierra Leone Ernest Bai Koroma, dan Presiden Cape Verde Pedro Pires juga akan melaporkan hasil kunjungannya ke Pantai Gading kepada Presiden ECOWAS Goodluck Jonathan, Presiden Nigeria.
"Anggota delegasi akan menyampaikan pernyataan lengkap tentang misi mereka di Pantai Gading setelah berkonsultasi dengan Jonathan," tambah Odinga.
ECOWAS telah mengancam menggunakan kekuatan militer jika Laurent Gbagbo menolak lengser dari kursi kepresidenanUpaya negosiasi yang berlangsung Senin (3/1) merupakan kali kedua dalam jangka waktu semingguNamun hasilnya tetap nihil.
Pihak oposisi, yang diakui seluruh Afrika dan sekutu barat sebagai pemenang pemilu, menyatakan sudah tidak ada lagi ruang untuk negosiasi dengan Gbagbo"Bagi kami, negosiasi ini sudah selesai," seru Ouattara setelah bertemu dengan delegasi Afrika, Senin (3/1).
Dari Washington dilaporkan, otoritas setempat juga menawarkan pencabutan larangan berkunjung kepada Gbagbo dan memberikan kesempatan untuk kembali mengajar, jika dirinya bersedia mundurSaat ini baik AS dan Uni Eropa telah mencabut visa Gbagbo sebagai bentuk tekanan kepada incumbent.
Namun tekanan dari banyak pihak tidak membuat Gbagbo gentarKubu incumbent tetap yakin opsi militer tidak akan dipilih karena akan mengakibatkan pecahnya perang sipilSaat ini setidaknya ada dua juta rakyat Nigeria dan dua juta warga negara Burkina Faso di Pantai Gading, yang keselamatannya akan terancam jika opsi militer akhirnya dipilih.
Kolonel Mohammed Yerima, juru bicara militer Nigeria menyatakan, perwakilan militer anggota ECOWAS bertemu pekan lalu untuk membahas strategi yang digunakan, jika negosiasi gagalSejumlah analis juga meragukan seberapa cepat ECOWAS bisa memobilisasi pasukan dan melengserkan Gbagbo tanpa harus melakukan invasi besar-besaran yang mengakibatkan jatuhnya banyak korban.
Sementara itu pasokan bantuan untuk pengungsi Pantai Gading terus bertambahBadan Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) menyatakan saat ini jumlah pengungsi yang berada di Liberia mencapai 22 ribuMereka terdiri atas pendukung Gbagbo dan Ouattara"Mereka pergi di malam hari dan berjalan melewati padang rumput menghindari penjagaan pasukan simpatisan lawan politik," jelas UNHCR(cak/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gereja Koptik Ajak Umat Tenang
Redaktur : Tim Redaksi