16 Tewas, Darurat Bencana Hingga 29 Januari

Jumat, 17 Januari 2014 – 07:08 WIB
Banjir yang menggenangi Jalan Sudirman, Manado. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - MANADO - Bencana banjir yang melanda Rabu (15/1) lalu telah melumpuhkan Manado. Pemkot Manado pun menetapkan kondisi ini sebagai darurat bencana.

Walikota DR GS Vicky Lumentut juga telah mengarahkan seluruh jajaran Pemkot Manado untuk membantu masyarakat yang kena musibah.

BACA JUGA: Enam Bulan Hotel Milik Ratu Atut Tak Bayar Pajak

"Kita harus bertindak cepat, membantu apa yang menjadi kebutuhan warga secara keseluruhan,"ujar wali kota saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) pimpinan SKPD di Rumah Dinas Walikota Manado, Kamis (16/1).

Ia mengatakan, status darurat bencana ditetapkan setelah ada paparan dan kesepakatan bersama.

BACA JUGA: Wartabone Resmi Jabat Wabup Bonbol

"Status darurat bencana berlaku sejak 15 hingga 29 Januari. Dan kita berharap, hujan dan angin cepat reda agar antisipasi serta evakuasi bisa berjalan lancar," kata wali kota.

Lumentut yang didampingi Wakil Walikota Harley AB Mangindaan meminta para camat untuk aktif memantau daerah masing-masing.  "Saya minta camat aktif mengikuti perkembangan di lapangan tiap detik dan menit," tegasnya.

BACA JUGA: Michael Mati, Menhut Panggil Pakde Karwo dan Risma

Ia berharap agar warga Manado tetap tenang dan selalu mengikuti petunjuk dari pemerintah. Dan bagi warga yang tidak mengalami bencana agar turut membantu warga yang mengalami bencana.

"Saya mohon agar warga Manado turut memberikan bantuan bagi saudara-saudara kita yang ditimpa bencana," harap Lumentut.

Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Indoneisa (APEKSI) ini juga mengimbau agar seluruh warga Manado terus memanjatkan doa memohon perlindungan dari Tuhan.

"Selain itu warga yang tinggal di lokasi yang rawan terkena banjir dan longsor, agar segera bergerak tinggalkan tempat yang rawan banjir dan longsor. Terutama yang tinggal di daerah bantaran sungai dan daerah yang rendah ketinggiannya agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk keselamatan jiwa," kata Lumentut.

Pantauan Manado Post (Grup JPNN) , ratusan rumah dan kendaraan yang rusak. Rumah, selain tergenang, juga dihantam berbagai benda yang hanyut. Ada juga rumah yang hanyut terbawa arus, khususnya yang ada di bantaran sungai. Hingga saat ini juga belum diketahui pasti jumlah kendaraan rusak yang terseret banjir dan terendam.   Dan pascabanjir, hampir seluruh jalan utama di Manado ditutupi lumpur tebal.

Korban bencana juga saat ini sedang menanti uluran tangan pemerintah dan warga lain yang tidak terkena bencana.

"Yang pasti makanan dan air minum. Juga perlengkapan untuk bersih-bersih badan dan rumah kami. Air bersih juga," ujar Rahmat, warga Komo.

"Kami juga butuh baju karena barang-barang kami sudah terendam lumpur," timpal Sofyan, warga Banjer.(MP)

Korban Meninggal:
Manado         6
Minahasa      4
Minut         1
Tomohon      5
TOTAL        16

Kerugian Material

100 rumah hanyut
1000 rumah tenggelam

Sungai yang meluap:
Sungai Sario
Sungai Dendengan Dalam
DAS Tondano
Sungai Cereme
Sungai Bailang
Sungai Buliling
Sungai Bahu

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelaparan, Tujuh Imigran Menyerah ke Imigrasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler