Kelaparan, Tujuh Imigran Menyerah ke Imigrasi

Kamis, 16 Januari 2014 – 22:56 WIB

jpnn.com - MALANG - Kehabisan bekal, tujuh imigran gelap yang kabur dari tempat penampungan di Bogor menyerahkan diri ke Kantor Imigrasi Kelas I Malang Kamis (16/1). Enam imigran berasal dari Pakistan dan satu dari Somalia. Rencananya, mereka dikirim ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Tujuh imigran tersebut sebenarnya datang Selasa malam (14/1). Karena kantor imigrasi tutup, mereka pun kembali ke kantor itu Kamis. Saat itulah ketujuh imigran langsung dibawa ke penyidik imigrasi untuk menjalani pemeriksaan.

BACA JUGA: Kejagung Copot Dua Pejabat Kejari Praya

Dalam pemeriksaan, mereka diketahui tidak memiliki dokumen berupa paspor. Mereka hanya mengantongi identitas sebagai pengungsi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Benar, mereka menyerahkan diri kepada kami karena kelaparan," ungkap Kasi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas I Malang Romi Yudianto.

Menurut Romi, mereka sebelumnya tertangkap petugas imigrasi saat akan masuk ke Australia. Mereka merupakan pengungsi yang mencari suaka ke Negeri Kanguru itu. Hanya, saat akan masuk ke negara tersebut, mereka ditolak. 

BACA JUGA: Pengungsi Korban Sinabung Diberi Pekerjaan

Karena itulah, para imigran tersebut memilih menyeberang ke Indonesia. Di Indonesia imigran ditangkap dan dibawa ke Bogor. Saat berada di Bogor itulah, para imigran tersebut kabur. 

Selama dalam perjalanan mencari suaka, mereka kehabisan bekal makanan dan uang. Mereka pun memilih menyerahkan diri ke Kantor Imigrasi Kelas I Malang. "Sekarang masih kami proses. Nanti kami kirim ke Rudenim Bangil," urai Romi. 

BACA JUGA: IPW Desak Kapolda DIY Dicopot

Karena itu, kalau ada info soal imigran di kawasan Malang Raya, Romi mempersilakan masyarakat melapor ke kantor imigrasi. Harapannya, kantor imigrasi segera menangkap dan memproses mereka. Tujuannya, tidak ada imigran yang berkeliaran di kawasan Malang Raya. (bb/bh/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Pemilu, Teror Bom Molotov Dikhawatirkan Meluas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler