jpnn.com - CIAMIS – 16 WNI yang ditahan di Turki, lima orang di antaranya merupakan warga Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dandim 0613 Ciamis, Letnan Kolonel Rudy Jan Pribadi mengaku, saat ini pihaknya sedang menelusuri identitas warga Ciamis tersebut.
“Kami mendapat informasi ada satu orang warga Ciamis atas nama Muhammad Ihsan Rais umur 15 tahun warga Dusun Cisaar RT 10 RW 3 Desa Kertahayu Kecamatan Pamarican. Dia (Ihsan) anak ke empat dari Eman Sulaeman,” kata Rudy, Sabtu (14/3).
BACA JUGA: Lagi Jalan dengan Pacar, Pria Ngaku Wartawan Digiring Polisi
Dia menyampaikan, berdasarkan informasi, Muhammad Ihsan pada Januari lalu membuat sebuah paspor dengan alasan mendalami ilmu dengan tujuan Suriah. Terkait dengan bergabungnya dengan organisasi ISIS, pihaknya belum bisa memastikannya.
“Bergabung atau tidak mungkin terlalu dini, karena orangnya masih berada di sana (Turki, Red), nanti pada saat kembali mungkin dari konsulat jenderal atau kedutaan atau dari kementerian luar negeri informasinya,” katanya.
BACA JUGA: Payah! Anggota Dewan Ogah Lapor Kekayaan
Dandim mengatakan sebagai komado kewilayahan akan terus memantau secara terus-menerus. Saat ini ditemukan modus baru untuk pergi ke Suriah, yakni dengan cara ikut tour lalu memisahkan diri dari rombongan.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa, dan roadshow ke sekolah-sekolah untuk penguatan pentingnya mencintai bangsa sendiri yakni Indonesia. Selain itu juga para generasi muda harus dibekali dengan dasar agama supaya tidak terpengaruh dengan hal yang tidak baik,” paparnya.
BACA JUGA: Banjir, Pantura Lumpuh
Menurut informasi, empat warga lainnya merupakan satu anggota keluarga warga Dusun Sindang RT 02 RW 06 Desa Rancah Kecamatan Rancah yakni keluarga Daeng Stanza (31), isteri Ifah Syarifah (30) serta kedua anaknya Ishaq (6) dan Isyah Mujahidahh (5). Namun saat ini masih dalam pendalaman oleh Kodim 0613 Ciamis.
“Untuk yang Rancah, kita masih melakukan pendalaman, yang jelas sudah dipastikan adalah Muhammad Ihsan yang sudah saya sampaikan tadi,” tandasnya.
Sementara itu, saat mendatangi alamat yang bersangkutan. Menurut Kepala Dusun Sindang Euis Herawati membenarkan Daeng Stanza yang dikenal dengan sapaan Ayub merupakan warga asli Padang yang menikah dengan Ifah warganya pada tahun 2007. Namun selama itu Ayub baru mengurus kartu keluarga pada September 2014 lalu. Euis merasa kaget mendengar kabar warganya itu diantara yang ditangkap di Turki.
“Kesehariannya sangat baik, terbuka, ramah, bermasyarakat dan membuat kartu keluarga saja langsung olehnya sendiri, rajin beribadah setiap salat selalu berjamaah di masjid, hanya saja pakaian isterinya memakai cadar jadi ada beberapa warga yang bertanya-tanya, kalau saya mah sudah biasa,” ungkapnya saat ditemui di kediamannya.
Hanya setiap ada pemilihan umum Daeng tidak pernah ikut mencoblos. Namun sejak dua bulan lalu, dirinya tidak melihat keluarga Daeng Stanza, dulu anaknya sempat bersekolah di Paud namun sekarang sudah tidak lagi. Euis pun tidak mengetahui profesi pasti dari Daeng Stanza hanya sepengatahuannya sering berjualan obat herbal.
Sementara, Pemerintah Kabupaten Ciamis masih menunggu informasi dari pusat terkait adanya kabar mengenai 16 orang warga negera Indonesia yang ditahan di Turki. Dari informasi tersebut dikabarkan lima diantaranya diduga merupakan warga Kabupaten Ciamis.
Hal tersebut dikatakan Bupati Ciamis Drs H Iing Syam Arifin. Dia mengatakan masih menunggu informasi dari pusat dalam hal ini kementerian luar negeri tentang kebenaran dari kabar tersebut.
“Saya tidak mengatakan ada ataupun tidak ada, saat ini pemerintah pusat masih menunggu juga, kita tunggu saja iya atau tidaknya, karena ini belum pasti,” ujarnya saat ditemui awak media usai menghadiri pelantikan KONI Kabupaten Ciamis, kemarin (13/3).
Meski begitu, bila berita tersebut memang benar, itu merupakan tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk memberikan pendampingan dan pembinaan terhadap warganya. (dhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mengamuk di Tempat Karaoke, Perwira Polisi Dijebloskan ke Bui
Redaktur : Tim Redaksi