jpnn.com, KEPRI - Pelaku Industri di Kepri sepakat untuk mendukung program pengembangan SMK yang dicanangkan Presiden RI Joko Widodo melalui Inpres nomor 9 tahun 2016.
Dukungan itu ditandai dengan penandatangan perjanjian kerja sama antara 30 SMK dengan 160 Industri yang ada di Kepri di hotel Vista Batam, Kamis (19/10) pagi.
BACA JUGA: Gara-Gara Ulah Anggota, Wakapolda Kepri Minta Maaf ke TNI
Dengan adanya kesepakatan tersebut, Industri di Kepri memiliki tugas dan tanggung jawab yang setara untuk memajukan pendidikan SMK.
Kepala Dinas Pendidikan Kepri Arifin Nasir menuturkan, Presiden melalui inpres tersebut menginginkan adanya revitalisasi sistem pendidikan SMK yang mana lebih fokus untuk mencetak lulusan yang siap kerja dan mumpuni sesuai dengan kebutuhan industri di wilayah masing-masing.
BACA JUGA: Kawasan Perdagangan Bebas Batam Jauh Tertinggal dari Johor
Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu ada kerja sama yang baik dengan dunia Industri agar apa yang menjadi kebutuhan di dunia industri dapat diimplementasikan menjadi kurikulum pendidikan di SMK.
"Hari ini kita laksanakan itu. Jadi kedepannya sekolah dan Industri akan terus saling berkaitan satu sama lain. Sekolah mencetak lulusan siap kerja untuk industri dan industri harus bisa memberikan masukan agar apa yang akan diterapkan di sekolah sesuai dengan kebutuhan mereka," tutur Arifin Nasir.
BACA JUGA: Dipaksa Begituan Lalu Direkam, Korban Diperas Rp 400 Juta
Dengan adanya kerja sama tersebut, Arifin berharap agar pihak SMK lebih jelih lagi kedepannya untuk memilih industri yang akan dijadikan patner kerja. Dalam arti bahwa industri yang digandeng sesuai dengan bidang atau kejuruan SMK yang bersangkutan.
"Begitu juga kepada Industri yang sudah ada kerja sama harus peran aktif memajukan mutu pendidikan SMK. Segala sesuatu yang berhubungana dengan kebutuhan tenaga kerja selalu dikoordinasikan dengan baik agar SMK yang bersangkutan tidak salah menerapkan keahliannya," ujar Arifin.
Direktorat Pembina SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diwakili oleh Syariadi dalam arahannya, menambahkan untuk mencapai tujuan tersebut, pihak SMK dan Industri harus memiliki komunikasi yang baik. "Komunikasi yang baik itu dibangun melalui kerja sama ini," ujarnya.
Dia juga berharap agar program peningkatan mutu pendidikan SMK tersebut berjalan dengan baik sehingga apa yang diinstruksikan predisen tersebut tercapai dengan baik.
"Ini sangat baik sesuai dengan program nawacita dari Presiden kita. SMK implementasinya ke dunia kerja tapi harus berkompentesi. Ini harus dijalankan dengan baik sebab akan diawasi oleh tim pengawas dari Direktorat Pembina SMK," katanya.
Kepala SMKN I Batam Lea Lindrawijaya selaku ketua panitia acara MoU tersebut mengatakan, ada 30 SMK se Kepri yang telah mengimplementasikan Inpres tersebut. Ke 30 SMK itu menggandeng kerja sama dengan 160 Industri yang ada. "Memang belum semua, tapi 30 SMK ini bisa menjadi motor penggerak bagi SMK-SMK lainnya," ujar Lea. (eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bandara Letung Diharapkan Rampung Akhir Tahun
Redaktur : Tim Redaksi