17 Juta Data Pelanggan Diduga Bocor, Meutya Hafid: Silakan Ditindak

Sabtu, 20 Agustus 2022 – 00:40 WIB
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid merespons adanya dugaan kebocoran data pengguna PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menanggapi adanya dugaan kebocoran data pengguna PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kabar itu muncul pertama kali di Twitter yang melaporkan ada 17 juta data pelanggan PLN bocor.

BACA JUGA: 17 Juta Data Pelanggan PLN Diduga Dijual di Medsos, Kemenkominfo Bilang Begini

Karena itu, dia meminta pemerintah mengambil tindakan tegas jika dugaan kebocoran data PT.PLN (Persero) benar-benar terjadi.

Menurut dia, Indonesia sudah memiliki regulasi khusus untuk penegakan perlindungan data meski pembahasan RUU (Rancangan Undang-Undang) Perlindungan Data Pribadi (PDP) masih berlanjut dan dibahas.

BACA JUGA: Akibat Angin Puting Beliung, 6.105 Warga Alami Pemadaman Listrik, PLN Merugi

"Hari ini ada kabar potensi kebocoran data, silakan ditindak, harus ditindak jangan kemudian undang-undang belum selesai maka harus menunggu, karena sebetulnya peraturan-peraturan hukum yang bisa melindungi sudah ada," kata Meutya saat ditemui di Jakarta, Jumat.

Adapun regulasi yang dimaksud Meutya mengacu pada Peraturan Menteri Kominfo nomor 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi Dalam Sistem Elektronik.

BACA JUGA: Tingkatkan Produksi Semen, PT Indocement Kompleks Pabrik Tarjun Beralih ke Listrik PLN

Dia menyebutkan jika benar ditemukan kebocoran data, maka Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) yang akan melakukan tindakan lebih lanjut untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan regulasi yang berlaku.

"Dilihat apakah ada kelalaian atau ada kesengajaan, atau apa gitu, nah itu tools-nya (regulasinya) ada di Kominfo," ujar Meutya.

Kementerian Kominfo saat ini tengah melakukan pendalaman dan evaluasi terkait dugaan kebocoran data dari PT. PLN (Persero).

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate menyebutkan selain meminta klarifikasi dari perusahaan bersangkutan, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Badan Siber Sandi Negara (BSSN) untuk mengecek dugaan kebocoran data tersebut.

Sebelumnya, pengguna internet di Twitter melaporkan adanya dugaan penjualan lebih dari 17 juta data pelanggan PLN.

Berdasarkan tangkapan layar yang dibagikan, menunjukkan laman web breached.to dengan akun bernama "loliyta", yang mengklaim menjual data pengguna PLN.

Mengutip laman tersebut, beberapa data pelanggan PLN yang diklaim dijual di antaranya ID lapangan, ID pelanggan, nama pelanggan, tipe energi, KWH, alamat rumah, nomor meteran, tipe meteran, hingga nama unit UPI. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komisi VI Dukung Penuh Kejagung Ungkap Korupsi di PLN


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler