18 Desa Kekeringan dan Krisis Air Bersih

Senin, 30 Juli 2018 – 13:00 WIB
Krisis air bersih saat kekeringan. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, PACITAN - Ancaman bencana kekeringan di Pacitan, Jatim kian mengkhawatirkan. Hingga pertengahan musim kemarau ini, statistik desa yang mengajukan pengedropan (dropping) air bersih terus meningkat.

Jumlahnya lebih dari separo (18 desa) dari 28 desa yang kekeringan pada tahun lalu.

BACA JUGA: Tolong, 63.558 Jiwa Kesulitan Air Bersih

"Jumlah (desa terdampak kekeringan, Red) diprediksi terus meningkat. Padahal, puncak kemarau diperkirakan September mendatang," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Pujono.

Jika prediksi itu tepat, musim hujan baru berlangsung awal Oktober. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, prakiraan kemarau tahun ini relatif lebih panjang.

BACA JUGA: Menunggu Seminggu, Akhirnya Air Bersih Datang juga

Jumlah desa yang mengajukan dropping air bersih pun bisa melampaui tahun lalu. "Dampak kemarau yang lebih lama," ujarnya.

Menurut Pujono, mayoritas desa yang mengajukan dropping berada di wilayah perbukitan dengan lahan karst. Kontur tanah berbatu sulit menyimpan air.

BACA JUGA: Polisi Turun Tangan Salurkan Air di Area Bencana Kekeringan

Sedangkan sumber mata air tak mencukupi lagi untuk memenuhi kebutuhan penduduk desa setempat.

Parahnya, perusahaan daerah air minum (PDAM) sejauh ini masih kesulitan untuk menjangkau desa-desa di ketinggian tersebut.

"Sebagian sumber air di desa itu pun sudah mati," ungkapnya.

Respons atas pengajuan dropping air bersih itu pun tak bisa cepat ditanggapi.

Menyesuaikan dengan kemampuan BPBD yang mendistribusikan lima truk tangki setiap hari. Setiap desa dijatah tiga truk sepekan sehingga dropping berlangsung dua hari sekali.

"Lokasi desa yang di-dropping tidak mudah diakses. Selain berada di perbukitan, jalannya tidak lebar dan berkelok. Di lokasi sulit itu kami hanya berani membawa truk bermuatan 4 ribu liter air. Truk bermuatan 5 sampai 6 liter dikhususkan desa yang mudah dijangkau saja," urainya.

Desa-desa yang sudah mengajukan dropping air bersih itu tersebar di 12 kecamatan. Meliputi Donorojo (4 desa); Pringkuku, Pacitan, dan Ngadirojo (masing-masing 3 desa); serta Punung Arjosari, Bandar, dan Kebonagung (masing-masing 1-2 desa). (mg6/fin/c9/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 23 Kabupaten Diprediksi Dilanda Bencana Kekeringan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler