Tolong, 63.558 Jiwa Kesulitan Air Bersih

Kamis, 26 Juli 2018 – 18:45 WIB
Bantuan air bersih di wilayah kekeringan. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, GRESIK - Ancaman krisis air bersih masih melanda warga Kota Santri, Gresik, Jatim. Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) menyebut ada 63.558 jiwa atau 15.128 kepala keluarga (KK) yang kekurangan air.

Mereka tersebar di 26 desa di enam kecamatan. Warga Gresik Selatan paling merasakan kekeringan.

BACA JUGA: Menunggu Seminggu, Akhirnya Air Bersih Datang juga

Mereka terdampak kemarau panjang. Krisis air bersih. Kecamatan Benjeng, Cerme, dan Kedamean. Kecamatan Benjeng paling parah.

Ada delapan desa yang mengalami krisis air bersih. Di Cerme, ada empat desa dan tiga desa di Kedamean.

BACA JUGA: Polisi Turun Tangan Salurkan Air di Area Bencana Kekeringan

Di Gresik Utara, krisis air bersih melanda Bungah dan Sidayu. Di Duduksampeyan, krisis air bersih melanda enam desa.

Krisis bisa saja meluas. Sebab, menurut BPBD, musim kemarau diperkirakan berlangsung hingga Oktober.

BACA JUGA: 23 Kabupaten Diprediksi Dilanda Bencana Kekeringan

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik DPBD Gresik Firman Abdullah mengatakan, instansinya siap mengedrop air bersih mulai awal Agustus.

''Sekarang sudah 19 desa yang mengajukan dropping air,'' kata Firman.

Dropping air harus berdasar surat permohonan dari pemerintah desa. Surat itu menjadi dasar pendistribusian air.

''SOP-nya begitu,'' kata Firman. Dia mengatakan harus blusukan ke desa-desa rawan kekeringan. Mendorong desa segera bersurat agar dropping air bersih bisa dikucurkan.

Firman menyatakan agak risau ketika hendak menyalurkan air bersih ke Desa Kandangan, Kecamatan Cerme.

''Karena kepala desa belum ada,'' ucapnya. BPBD mencatat terdapat 4.388 jiwa atau 971 KK di Desa Kandangan yang membutuhkan air bersih.

''Prinsip kami siap distribusi air bersih bila ada surat permohonan,'' tegasnya.

Di sisi lain, sejumlah waduk mulai mengering. Waduk Suci, Kecamatan Manyar, salah satunya. Waduk seluas lapangan bola itu kering.

Bahkan, dasar waduk yang merupakan tanah liat sudah merekah. Pecah-pecah. ''Sejak awal Juli air habis,'' jelas Rokim, warga setempat. (yad/c15/roz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada! 45 Desa Rawan Kekeringan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler