jpnn.com - KUPANG - 18 Negara dipastikan akan mengikuti lomba Selancar Internasional yang akan digelar di wisata Pantai Nemberala, Kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao, NTT pada Bulan November 2015 nanti.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Marius Ardu Jelamu kepada Timor Ekxpress diruang kerjanya, Kamis (27/5) mengatakan Disparekraf Provinsi NTT masih terus melakukan koordinasi dengan Pihak Pemkab Rote Ndao terkait surving Internasional yang akan dihelat di Nemberala-Rote Ndao.
BACA JUGA: Awalnya Diprediksi Dua, Setelah Lahir Ternyata Kembar Tiga
"Saya harap kegiatan yang berskala internasional ini bisa besar karena ini merupakan bagian dari promosi wisata, apalagi Nemberala itu ombaknya bagus sehingga diharapkan menambah maraknya kegiatan itu," ujar Kadis.
Menurutnya, informasi terkait keikutsertaan sejumlah Negara dalam perlombaan surving itu saat ini sudah ada 18 Negara yang telah positif mendaftar.
BACA JUGA: Hati-hati Banyak Pedagang Mulai Jual Produk Kedaluarsa
"Informasi Dari Mas Panji (IOE) bahwa saat ini suda ada 18 Negara yang sudah siap mendaftar dengan peserta yang sudah terdaftar 100 lebih hanya karena kepastian tanggal belum jelas. Makanya kami masih terus berkoordinasi dengan Pemkab Rote Ndao. Diperkirakan Bulan November namun dibawah tanggal 20, karena tentunya kita harus melihat kondisi ombak," katanya menambahkanya dan tentunya mengikuti para pemain surving setelah itu baru bisa jelas penentuan tanggal pasti.
Dia berharap sebagai penyelenggara ajang tersebut bisa lebih memperkenalkan Rote khususnya dan NTT pada umumnya ke dunia internasional. "Kita juga akan melihat bagaimana daya publisitas dan respon dari peserta soal kegiatan internasional ini. Kita juga akan berusaha supaya mereka (peserta) tidak hanya ke Rote-Nemberala namun bisa ke lain tempat di NTT namun tentunya sesuai paket wisata," ungkapnya.
BACA JUGA: Tak Ada Perpanjangan Waktu Pendaftaran Calon Independen, Beda dari Parpol
Dijelaskannya, Dinas pariwisata dan Asita bekerja sama untuk menjual paket wisata sehingga tentunya semua pelaku pariwisata seperti asosiasi gaid, transportasi, semua dilibattkan untuk mengambil peran dalam rangka promosi.
"Kami harap momen ini bisa dimanfaatkan dengan baik sebagai pengembangan ekonomi lokal. Karena disitu akan ada transaski ekonomi antara produsen dan konsumen, karena itu kita minta masyarakat bisa siapakan pangan lokal, kuliner, jasa transportasi, gaid bagi peserta surving ini,"katanya.
Bila perlu lanjutnya, Pemkab Rote Ndao juga harus mempunyai paket pariwsisata lain dan tidak hanya kegiatan surving itu tapi bisa juga disiapkan event-event lain agar peserta betah, karena makin lama peserta di Rote maka tentu ekonomi masyarakat Rote akan meningkat. Namun tentunya paket tersebut tidak mahal dengan diberikan insentif kepada para peserta sehingga peserta mendapat sesuatu yang menarik.
"Peserta akan butuh segalanya, karena itu semua roda ekonomi harus digerakan dan Kalau bisa Pemkab Rote Ndao siapkan kegiatan-kegiatan lain. Pemkab juga harus siapkan kebersihan pantai, lingkungan konservasi alam dan lainnya," pintanya.
Ditambahkannya, walau kegiatan surving itu di Rote namun Kupang juga harus mendapat imbas ekonominya dan pasar wisata di Kupang juga harus hidup, karena itu Kota Kupang harus bisa menahan para peserta sebelum dan setelah keluar dari Rote dengan demikian tentunya peserta bisa melakukan transasksi ekonomi di Kupang.
"Kami di Kupang harus berusaha menahan mereka (peserta) sebelum dan sesudah dari Rote dengan begitu kita juga bisa dapat imbas ekonominya," katanya.
Dia Beharap setiap daerah bisa mengembangkan pariwisatanya menuju pariwisata yang nyaman dan indah bagi pengunjung, agar menjadi destinasi wisata. Dan setiap Kabupaten harus kreatif dalam mengembangkan pariwisata dengan brand khusus yang bisa menceritrakan historis dari wilayah itu sendiri. (Kr8)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Adil, Yang Tanpa Busana Dijaring, Mantan Polisi Dilepas
Redaktur : Tim Redaksi