19 Guru Penggerak Dapat Penghargaan dari Pemkot Ambon

Senin, 26 Februari 2024 – 21:40 WIB
Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena (kiri) menyerahkan penghargaan kepada 19 orang kepala sekolah selaku guru yang berhasil menjalankan Program Merdeka Belajar (Sekolah Penggerak), Senin (26/2/2024). ANTARA/ Penina F Mayaut

jpnn.com - AMBON - Sebanyak 19 kepala sekolah selaku guru yang berhasil menjalankan program Merdeka Belajar (Sekolah Penggerak), mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Kota Ambon, Maluku. Penghargaan Guru Penggerak diterima lima kepala sekolah TK, empat SD dan 10 SMP di Ambon.

Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan ketika program Sekolah Penggerak dan Merdeka Belajar dilaksanakan, para tenaga pendidik berinisiatif mengikuti seleksi guru penggerak.

BACA JUGA: Posisi Guru Penggerak Makin Kuat, Kemendikbudristek Beri Penjelasan 

"Karena itu kami memberikan penghargaan bagi mereka dengan harapan apa yang dilakukan ini nantinya akan berimbas ke seluruh satuan pendidikan yang ada di kota ini, " kata dia di Ambon, Senin (26/2).

Dia mengatakan bahwa 19 Guru Penggerak itu telah melaksanakan program dan kegiatan dengan baik, sehingga harus diapresiasi.

BACA JUGA: Menteri Nadiem Sebut Program Sekolah Jurnalisme Indonesia Sejalan dengan Merdeka Belajar

Menurut dia, apresiasi layak diberikan karena melalui inisiatif dan kerja keras sehingga 19 sekolah tersebut dapat menjalankan kurikulum Merdeka Belajar.

"Mereka ini patut diberikan apresiasi karena mereka belajar otodidak berusaha untuk upgrade kompetensinya, pengetahuannya, kerja keras mereka, " katanya.

BACA JUGA: Cara Mendaftar KIP Kuliah Merdeka 2024 dan 3 Kategori Siswa Prioritas

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon Ferdinand Tasso menyatakan, pemberian penghargaan dilakukan untuk memberikan semangat dan motivasi agar sekolah lain mengikuti jejak, guna implementasi kurikulum Merdeka Belajar.

Ada tiga tipe pelaksanaan kurikulum tersebut, yakni mandiri belajar, berubah, dan berbagi.

Pembelajaran kurikulum merdeka, berorientasi pada anak yang berfokus pada pendidikan yang ramah, bebas dari kekerasan, menyenangkan, asyik serta memiliki kualitas yang tinggi, dengan lima aspek utama atau 5P yakni potensi diri, pemberdayaan diri, peningkatan diri, pemahaman diri, dan peran sosial, guna meningkatkan karakter para siswa.

Pihaknya berharap ke depan tidak hanya 19 kepsek yang mendapat apresiasi, tetapi ada sekolah lainnya yang dapat melaksanakan kurikulum ini dan menghasilkan guru-guru penggerak lainnya.

"Kami berharap ke depan semua sudah bisa menjadi mandiri, sekolah ini mendaftar di aplikasi yang telah dibuat oleh Kemendibud Ristek setelah itu akan dinilai dan ditetapkan sebagai sekolah dalam rangka menjalankan kurikulum merdeka belajar," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler