jpnn.com, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengapresiasi komitmen Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dalam meningkatkan kualitas jurnalisme Indonesia melalui SJI.
Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) merupakan program yang diinisiasi oleh PWI untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan wartawan sesuai dengan perkembangan zaman.
BACA JUGA: Kominfo Bahas Tantangan Jurnalisme di Tengah Distrupsi Digital
Menteri Nadiem mengapresiasi terselenggaranya kembali program SJI. Menurutnya, SJI merupakan program yang sangat relevan guna memperkuat kualitas jurnalisme di Indonesia.
“Di era modern seperti saat ini, teknologi telah mengubah segala aspek dalam sektor jurnalisme dan harus berkompetisi dengan teknologi artificial intelligence (AI)," kata Menteri Nadiem, Kamis (8/2).
BACA JUGA: Perpres Jurnalisme Berkualitas Bikin Google Gerah, Apa sih Isinya?
Dia menjeskan program SJI sangat diperlukan untuk menguatkan integritas dan pemikiran kritis di kalangan wartawan, serta mengembangkan kemampuan menulis yang baik guna memperkuat kualitas jurnalisme Indonesia.
Lebih lanjut, Mendikbudristek menekankan bahwa program SJI sejalan dengan visi gerakan Merdeka Belajar. Di era seperti ini, informasi sudah sangat berlimpah. Oleh karena itu, dibutuhkan kemampuan berpikir kritis dan tingkat literasi yang tinggi untuk bisa menganalisis dan menginterpretasi informasi dengan matang, lalu menyajikan berita yang sesuai dengan informasi yang ada.
BACA JUGA: 1.205 Peserta Ikuti Konferensi Internasional Jurnalisme Data dan Komputasi di Indonesia
"Itulah kekuatan jurnalisme yang sejalan dengan dengan visi peningkatan kemampuan literasi dalam gerakan Merdeka Belajar,” ujarnya.
Nadiem menggarisbawahi pentingnya menguatkan integritas para wartawan muda. Hal tersebut berkenaan dengan peran dan tanggung jawab wartawan sebagai pendidik bagi masyarakat.
“Rekan-rekan wartawan, khususnya para wartawan muda, perlu menyadari bahwa perannya bukan hanya mempublikasikan berita," ucapnya.
Misi yang ingin dicapai adalah mendidik masyarakat. Wartawan punya peran yang sama pentingnya dengan guru, yakni menjadi pendidik, sambung Nadiem. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad