jpnn.com, PAPUA - PT PLN (Persero) bersama Pemerintah dan DPR menuntaskan bantuan penyambungan listrik gratis kepada 1.920 rumah tangga tidak mampu, yang tersebar di Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Barat Daya dan Papua Selatan.
Program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) ini diberikan sebagai komitmen negara memberikan akses listrik kepada seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
BACA JUGA: Lakukan Transformasi Besar-besaran, Dirut PLN Dinobatkan Jadi CEO of The Year
Bantuan meliputi pemasangan instalasi kelistrikan, tiga buah lampu, satu buah stopkontak dan voucer token listrik senilai Rp 50.000.
"Setiap tiga hari kita patungan membayar Rp 20.000, atau bisa sampe Rp 50.000, saya harap dengan bantuan ini biaya listrik yang kami bayar bisa lebih murah. Terima kasih pemerintah dan PLN," ujar Ferosina Sikan, salah satu penerima manfaat.
BACA JUGA: Raja & Sultan se-Nusantara Deklarasikan Komitmen Kebangsaan, Ganjar Merespons Begini
Bupati Nabire Mesak Magai juga berterima kasih kepada Kementerian dan PLN atas program bantuan pemasangan listrik baru tersebut. Kehadiran listrik ini sangat diperlukan masyarakat.
"Hari ini saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada PLN dan juga kementerian atas kondisi saat ini. Dulu di Kabupaten Nabire penerangan ini seperti lampu disko karena hanya nyala dua belas jam atau bahkan tidak menyala. Warga Nabire merasakan pelayanan dari pemerintah pusat melalui PLN sangat luar biasa," kata Mesak.
BACA JUGA: FRG Ingin Erick Thohir Dampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Wanhar menjelaskan, pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan rasio elektrifikasi. Salah satu dengan membantu masyarakat memperoleh akses listrik melalui BPBL.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada PT PLN bersama PLN ICON Plus yang telah menyukseskan program BPBL dengan menyiapkan sistem informasi untuk menunjang pelaksanaan, pembayaran dan pengawasan kegiatan BPBL Tahun 2022 ini," ujarnya.
Wanhar berharap, kerja sama PLN, Pemerintah dan DPR ini terus berlanjut dan ditingkatkan di masa mendatang. Harapannya, program ini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
"Kami semua berharap Program BPBL ini dapat memenuhi kebutuhan energi listrik masyarakat dan meningkatkan taraf hidup untuk kegiatan ekonomi yang lebih produktif. Ke depan memang untuk 2023 rencananya akan ditingkatkan kapasitas bantuannya menjadi 900 VA sehingga masyarakat bisa lebih produktif," kata Wanhar.
Anggota Komisi VII DPR RI Marthen Douw, secara terpisah menyampaikan listrik bukan hanya menghidupkan penerangan semata tetapi bagi masyarakat Papua dapat meningkatkan kualitas hidup. Sebab, kehadiran listrik bisa membangkitkan semangat pendidikan anak Papua dan ekonomi masyarakat.
"Malam hari anak-anak bisa belajar, kemudian adanya listrik juga bisa memicu usaha-usaha di rumah. Tapi yang paling penting adalah anak-anak kita bisa belajar agar ke depan sumber daya manusia bisa berkualitas dan bersaing dengan negara lain," ujarnya.
Karena itu, Komisi VII DPR bersama pemerintah dan PLN akan terus berkolaborasi dalam program BPBL
"Komisi VII DPR bersama Pemerintah dan PLN bergandeng tangan akan terus mendorong bantuan pemerintah listrik baru sehingga Papua terang," ujar Douw.
Staf Ahli Direksi Direktur Retail PT PLN Ismail Deu mengatakan, PLN siap melaksanakan tugas sebagai penggerak di bidang ketenagalistrikan.
PLN juga menyampaikan terima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam merampungkan program BPBL di Tanah Papua ini.
Pada 2022 ini PLN diberikan target BPBL oleh pemerintah sebanyak 1.920 rumah tangga di Tanah Papua dan sudah diselesaikan. Ismail menjelaskan, khusus di Nabire, PLN sudah memberikan akses listrik 24 jam kepada 266 rumah tangga.
Dalam kesempatan yang sama, PLN juga menyerahkan bantuan 247 paket sembako kepada penerima bantuan.
Bantuan diharapkan dapat bermanfaat dan membantu masyarakat dalam mencukupi kebutuhan pangan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PIKK PLN Hadirkan Sesi Trauma Healing Bagi Penyintas Gempa di Cianjur
Redaktur & Reporter : Yessy Artada