Mereka yang seluruhnya laki-laki berusia 19–45 tahun itu awalnya ditemukan Rudiato, 45, seorang nelayan setempat
BACA JUGA: Pejabat Sulut Enggan Laporkan Grafitifakasi
Dia kemudian menginformasikan hal itu kepada petugasBACA JUGA: Sumut Segera Punya Kabupaten Baru
Emiersyih, 19, warga Myanmar, menceritakan bahwa mereka berangkat dari negaranya dengan tujuan Malaysia
’’Kami sudah 28 hari di laut
BACA JUGA: Sambut Putusan, Bupati Foto-foto di MK
Kami mau ke Malaysia, tapi kena badai di Thailand dan mesin boat rusakKami hampir mati lemas karena tidak ada makanan lagiSaya muslim dan rekan saya yang lain semua muslim,’’ ujar Emier dengan bahasa Inggris yang terbata-bata sambil mencucurkan air mata.Sampai di darat petugas penolong membagikan air dan kueMereka pun berebutSetelah itu, mereka dikumpulkan di Dermaga Lanal SabangTim evakuasi terdiri atas TNI-AL, Satgas Bankom RAPI, Satkorlak, Tim SAR, sejumlah ormas, dan Panglaot Ie Meule.
Setelah minum dan makan kue, satu per satu di antara mereka bertumbangan karena iritasi dan kurangnya cairan tubuhMereka terbaring lemas sehingga segera dilarikan ke Rumah Sakit Sabang.
Hingga berita ini diturunkan, belum diperoleh keterangan rinci dari para korbanBerdasar pengakuan Emir, awalnya jumlah mereka 301 orang dengan tujuan Malaysia untuk mencari kerjaNamun, data dari Satgas Bankom RAPI, mereka yang dirawat di RSU Sabang 43 orang, di RS-AL 36 orang, dan sisanya yang masih berada di Dermaga Lanal 114 orangDengan demikian, jumlah mereka 193 orang.
Kejadian serupa pernah terjadi pada 2006Saat itu, 98 warga Myanmar dan Bangladesh terdampar di SabangHingga sekarang, ke-98 warga Myanmar dan Bangladesh itu berada di Dermaga Lanal SabangMereka semua juga muslim. (zal/jpnn/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Rp 2,25 M untuk Papua Barat
Redaktur : Tim Redaksi