2 Anak SMP Pacaran dari Pukul 8 Pagi Sampai 1 Siang, Woy! Celana Dalam Siapa Itu

Kamis, 14 Februari 2019 – 15:17 WIB
Warga mengusir ABG yang berbuat mesum di wilayahnya. Foto: diambil dari radarcianjur

jpnn.com, CIANJUR - Dua pelajar beda jenis kelamin yang masih duduk di sebuah sekolah menengah pertama di Cianjur, diusir warga, Rabu (13/2) pagi kemarin. Keduanya digerebek lantaran diduga melakukan perbuatan mesum.

Aksi memalukan itu terjadi tepatnya di pinggir rel kereta Cianjur-Sukabumi, tepatnya di Kampung Warungkiara RT3/9, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur.

BACA JUGA: Jokowi Beli Lukisan Kakek Tersenyum Karya Jaja Ilalang Rp 10 Juta

Salah satu warga setempat, Abdul Muiz (45) mengungkap, dari pagi sudah melihat dua sejoli siswa SMP tersebut berada di lokasi dimaksud.

Kedua anak baru gede itu dilihatnya sudah berada di lokasi sejak pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Namun sampai sekitar pukul 13.00 WIB, keduanya masih belum beranjak dari tempatnya. “Eh, ternyata asyik pacaran, duduk di rel kereta api,” ungkapnya.

BACA JUGA: Jokowi Serahkan 115 Sertifikat Wakaf di Cianjur

Awalnya, dia melihat kedua ABG itu duduk di kebun yang berada di sisi rel kereta. Lalu, keduanya berpindah-pindah, namun tetap di sekitaran lokasi yang cukup sepi itu. “Dari kebun terus pindah ke rel, terus pindah lagi ke pinggir rel. Pokoknya ya di situ-situ aja,” terangnya.

Selanjutnya, ia melihat sendiri kedua ABG itu kemudian berciuman di atas rel kereta. Tak hanya sekali, tapi berkali-kali. “Coba kalau ada kereta lewat bagaimana. Bisa celaka juga. Yang berabe warga sini juga, kang,” katanya.

BACA JUGA: Jokowi: Satu Kepala Keluarga Dapat 1,5 Hektare

Setelah dirasa cukup mengganggu dan membuat risih, sejumlah warga akhirnya mendatangi keduanya dan mengusirnya. “Langsung digerebek sama warga. Diusir aja, tapi enggak ditanya dari sekolah mana. Pokoknya masih pakai seragam sekolah,” beber dia.

Tindakan spontan sejumlah warga itu, sambung Muiz, dirasa masih cukup halus. Pasalnya, keduanya hanya diingatkan dan diminta tak mengulangi lagi, tanpa dilaporkan ke pihak terkait. “Masih beruntung warga tidak geram, istilahnya masih ada kebijaksanaan. Coba kalau berubah pikiran lain lagi ceritanya,” katanya.

Muiz mengakui, di lokasi tersebut, kerap datang remaja tak dikenal yang bukan warga sekitar. Namun, warga selama ini kerap membiarkannya lantaran tak mendapatkan bukti adanya tindakan yang tak wajar. “Kalau ada yang enggak wajar, baru warga gerak,” katanya.

Sementara, Yeyen (43) warga lainnya mengaku kebunnya kerap rusak akibat ulah para anak baru gede (ABG) itu. Sejumlah tanamannya, seperti cabai rawit dan tanaman palawija lainnya rusak terinjak-injak. Dia mengungkap, pernah suatu ketika dirinya menemukan celana dalam perempuan di kebunnya itu. “Ya kan jadi curiga mereka pernah mesum di kebun saya,” ungkapnya.

Terkait sejoli yang digerebek warga itu, lanjutnya, dia juga mengaku sudah curiga. Pasalnya, keduanya tampak berada di lokasi dan hanya berduaan saja. “Saya curiga kenapa dari pagi dua anak tadi kok tidak sekolah. Siang masih ada di rel kereta,” katanya.

Yeyen menyebut, warga pun tak terima jika kampungnya dipakai para remaja tanggung itu untuk mesum. “Kalau nggak digerebek takutnya kan malah jadi sering kesini, dipakai mesum terus. Kampung kami kan jadi tercemar,” ucapnya. (mat/radar cianjur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendadak Punggung Santri Ponpes Al Mahmudi jadi Panas, Buka Mata, Selimut Terbakar


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler