2 BUMN Siapkan Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19

Minggu, 06 Desember 2020 – 18:33 WIB
Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

jpnn.com, JAKARTA - Dua Badan Usaha Milik Negara yakni PT Bio Farma dan PT Telkom telah disiapkan untuk melakukan sistem informasi satu data vaksinasi COVID-19.

Sistem informasi satu data penerima vaksin COVID-19 dibuat untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber menjadi satu data dan menghindari informasi ganda.

BACA JUGA: Satgas: Laboratorium Covid-19 Minimal Berstandar Biosafety Level 2

Sistem yang dibangun akan mendata penerima vaksin melalui filtering data individu penerima vaksin prioritas (by name, by address).

Kemudian akan menjadi aplikasi pendaftaran vaksin pemerintah dan mandiri, dan memetakan supply dan distribusi vaksin dengan lokasi vaksinasi.

BACA JUGA: BPOM Luncurkan Panduan Pendistribusian Vaksin COVID-19

BACA JUGA: Vaksin Covid-19, tak Kenal Maka tak Kebal

Sistem yang akan diintegrasikan itu juga akan memonitor hasil pelaksanaan vaksinasi.

“Sistem informasi satu data ini sangat penting untuk mengawali revolusi dunia kesehatan nasional. Awal yang baik untuk sistem kesehatan Indonesia,” kata Direktur Digital Bisnis PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, Fajrin Rasyid, seperti dikutip dari laman resmi Satgas Penanganan Covid-19.

Sementara Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero) Soleh Ayubi, mengatakan bahwa pembuatan sistem informasi data yang sedang dikembangkan oleh pihaknya akan mengikuti regulasi yang ada.

“Semua proses ini harus mengikuti best practice, harus mengikuti regulasi yang ada. Baik regulasi dari Kementerian Kesehatan, Badan POM, Kominfo, berkaitan privasi data (penerima vaskin) dan seterusnya,” katanya.

Dia menjelaskan, digitalisasi sistem informasi satu data ini juga akan menyaring siapa saja orang yang bisa menerima vaksin.

Sistem registrasi akan memastikan bahwa pendaftar berhak atau tidak sebagai penerima vaksin berdasarkan ketentuan-ketentuan yang ditentukan Kementerian Kesehatan.

“Namun, seluruh data pendaftar yang sudah masuk, masih tetap akan ditampung hingga yang bersangkutan dinyatakan bisa menerima vaksin,” ujarnya.

Data yang dikelola Bio Farma tidak hanya terbatas pada data penerima vaksin, tetapi juga data vaksin yang didistribusikan.

Soleh mengatakan, Bio Farma akan memastikan keamanan vaksin yang akan dipantau secara digital lewat label barcode yang ada di botol hingga tempat penyimpanan vaksin.

“Ini menjadi yang pertama di Asia Tenggara. Setiap botol vaksin akan ada ID-nya, akan ada barcode-nya,” pungkas Soleh. (pen/rl/yoy)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler