jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo didesak untuk segera mengganti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, sebagai salah satu upaya memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis Uchok Sky Khadafi menilai Menteri BUMN tak becus mengurusi BUMN.
BACA JUGA: Megaproyek di DPR Berpotensi Rugikan Rakyat
Faktanya, banyak BUMN yang terus merugi, bahkan terlilit utang triliunan rupiah, seperti yang dialami Garuda Indonesia. Karena itu, Uchok minta Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle jilid II. Pergantian tim kabinet ekonomi Jokowi kemarin belumlah cukup karena yang diganti hanya menteri koordinator saja.
"Sedangkan Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan Menteri BUMN belum disentuh atau diganti sama sekali," kata Uchok, di Jakarta, Kamis, (27/8).
BACA JUGA: Komjen Buwas Beri Peringatan buat Pansel KPK
Uchok menjelaskan, Menteri Rini sejak mulai bekerja banyak memicu kontroversi seperti merestui Garuda menambah utang dengan membeli pesawat untuk rute jarak jauh, merestui BUMN melakukan right issue dan berutang keluar negeri tanpa kontrol yang ketat. Karenanya, Uchok pun menyarankan sebaiknya Rini mundur dari jabatan Menteri BUMN. "Jika tidak diganti, Rini akan menjadi beban Jokowi," tegasnya.
Direktur Eksekutif Energi Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean menambahkan, aksi Rini merestui BUMN melakukan buyback saham di tengah rupiah melemah justru menguntungkan sekelompok pemburu rente.
"Rini juga merestui konsesi JICT kepada asing. Padahal, kasus dwelling time yang membuat presiden murka salah satu picunya adalah karena itu," katanya.
BACA JUGA: Kewenangan Kemenag Soal Haji Bakal Dipangkas
Jadi kata Ferdinand, kebijakan Rini hingga saat ini selalu berkutat pada jual beli dan hutang. Bahkan, lanjut Ferdinand, Rini sejak menjabat tak memperlihatkan performa kerja yang meyakinkan.
"Ya memang dari sejak lama kita sudah menyoroti kinerja Menteri BUMN yang memang banyak kontroversial dan selalu menjadi bahan debat di ruang publik tentang banyak kebijakannya," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saya Belum Pernah dengar Pasien Sakit Jiwa Bakar RS
Redaktur : Tim Redaksi