jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak dua juta data nasabah BRI Life bocor dan tersebar di media sosial. Data tersebut bahkan diperjualbelikan di pasar gelap.
Bareskrim Polri pun langsung menindaklanjuti informasi tersebut. Penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus bergerak mengusut hal dugaan kejahatan siber.
BACA JUGA: 3 Pencuri Hp Minta Tebusan, Korban tak Terima, Tim Puma Turun Tangan
“Kami mendapatkan informasinya dari media, saat ini sedang dilakukan pendalaman untuk penyelidikan,” kata Dirtipideksus Brigjen Helmy Santika ketika dikonfirmasi, Rabu (28/7).
Helmy menegaskan pihaknya masih berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk kebenaran kebocoran data nasabah tersebut. Termasuk dugaan adanya peretasan oleh hacker maupun oknum perusahaan yang sengaja menjual data.
BACA JUGA: Komjen Agus Pastikan Bareskrim Usut Dugaan Kebocoran Data Nasabah BRI Life
“Saat ini sedang kami lakukan pendalaman. Dicek lagi tentang kebenaran informasi dengan semua pihak, baru dilakukan penyelidikan,” tegas Helmy.
Kabar kebocoran data itu disampaikan akun Twitter Under The Breach @underthebreach.
BACA JUGA: Data Nasabah Bocor, KreditPlus Lakukan Investigasi
Dalam twitnya, akun itu menunjukkan beberapa video dan foto berisi data-data nasabah BRI Life yang bocor.
Di antara data itu ada foto KTP, rekening bank, laporan hasil pemeriksaan laboratorium nasabah, dan bahkan informasi tentang pajak nasabah.
Para peretas menjual data-data tersebut di forum online. Seorang anggota forum misalnya menjual 460.000 dokumen dari nasabah BRI Life seharga USD 7.000 atau sekitar Rp 101 juta. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamat! Qori Akbar Nikahi 2 Janda Cantik Sekaligus, Masing-Masing Dapat Mahar Sebegini
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan