jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi sangat menyayangkan kebocoran data yang terjadi di BRI Life baru-baru ini.
Dia mengatakan bahwa aparat hukum harus segera bertindak mengatasi masalah tersebut.
BACA JUGA: Kemenkominfo Mintai Keterangan Direksi BRI Life Soal Data Nasabah Bocor
Sebab, jika tidak segera ditindak data tersebut bisa disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Kebocoran (data,red) bisa disalahgunakan oleh oknum tertentu," kata Baidowi saat dihubungi, Rabu (28/7).
BACA JUGA: Data BRI Life Diretas dan Dijual di Internet, Pratama: Perlu Dilakukan Forensik Digital
Sekretaris Fraksi PPP itu pun berniat menanyakan pihak BRI mengenai kebocoran data tersebut.
"Kami akan menanyakan kepada BRI Life untuk persoalan ini," ungkap Baidowi.
BACA JUGA: 2 Juta Data Nasabah BRI Life Bocor, Bareskrim Langsung Bergerak
Kabar data nasabah asuransi BRI Life bocor mencuat setelah salah seorang pengguna dalam akun @underTheBreach di Twitter menuliskan kabar peretas mengantongi data sebesar 250GB dari asuransi BRI Life.
Dalam cuitan tersebut, data tersebut berasal dari 2.000.000 orang, 463.000 dokumen diperjualbelikan di situs gelap RaidForums seharga USD 7.000.
Data tersebut berisi kartu identitas, kartu keluarga, nomor wajib pajak, foto buku tabungan, akta lahir, akta kematian, surat perjanjian, bukti transfer, bukti keuangan dan surat keterangan kondisi kesehatan.
Twit tersebut juga memuat foto sampel KTP dan surat keterangan dari klinik dan laboratorium kesehatan.
Dugaan data bocor itu sedang ditangani oleh Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri.
Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri sedang menyelidiki kasus dugaan kebocoran data nasabah dari PT Asuransi BRI Life yang diperjualbelikan secara daring. (ddy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian