2 Kali Ditelepon Fitry Hanya Berpesan Jaga Anak-Anak, Pas Ketiga...

Kamis, 03 September 2020 – 12:43 WIB
Saat evakuasi korban pembunuhan di Pasar II, Tembung, Percut. Foto: dok RM

jpnn.com, MEDAN - Perempuan paruh baya bernama Fitry Yanti (44) ditemukan tergeletak tak bernyawa dengan sejumlah luka senjata tajam.

Jasad korban pembunuhan sadis itu ditemukan di semak-semak Jalan Mahoni Pasar II Tembung, Desa Bandar Khalipah, Kec. Percut Seituan, Sumut.

BACA JUGA: Pecatan TNI, SS Pembunuh Staf KPU Masih Sulit Ditangkap

Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Martuasah Tobing mengatakan timnya masih memburu pelaku. Dugaan awal pelaku kemungkinan orang dekat korban.

“Masih kami buru pelakunya dan pembunuh wanita di Percut diduga orang dekat korban,” katanya, Selasa.

BACA JUGA: Zulkifli Nekat Lompat ke Sungai, Ditunggu-tunggu, Ternyata..

Pihaknya melalui tim Polsek Percut dan Inafis Polrestabes Medan, tambah Martuasah, sudah melakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Polda Sumut Jl. KH Wahid Hasyim.

Menurut dia, sejumlah saksi juga tengah dimintai keterangan terkait tewasnya Fitry.

BACA JUGA: Pegang Uang Rp 1,9 Miliar, Yandi Langsung Lupa Diri

“Sampai saat ini sudah 3 orang saksi yang menjalani pemeriksaan. Kalau ada tambahan saksi nanti kami sampaikan,” kata Tobing.

Berdasarkan keterangan keluarga korban,
Ramadius, sebelum Fitry ditemukan meninggal pada Sabtu (29/8) malam sekira pukul 21.00 WIB, korban keluar dari rumah orang tuanya di Jalan Bromo Gang Bahagia mengendarai skutik.

Selang satu jam kemudian, salah seorang anak korban menelepon ibunya (Fitry, red) untuk menanyakan keberadaannya.

“Mamak di mana? Tanya anak korban. “Mamak di Tembung sama kawan. Jaga anak-anak (cucunya),” terang Ramadius menirukan ucapan anak korban yang laki-laki.

Berselang satu jam kemudian (22.00 WIB), anak laki-laki Fitry menelepon kembali dan lagi hanya menerima pesan sama agar jaga anak-anak (cucunya, red).

Masih penasaran, sekira pukul 23.00 WIB ditelepon kembali dan ternyata sudah tidak bisa lagi dihubungi.

“Malam itu keluarga terus mencari korban hingga akhirnya mendapat kabar korban ditemukan warga telah tewas di Pasar II, kawasan Tembung,” ungkap Ramadius.

Korban disebutkan memiliki tiga orang anak, dan dalam beberapa bulan terakhir tinggal bersama orang tuanya karena bertengkar dengan suaminya berinisial FP.

FP sendiri merupakan suami kedua Fitry. Ketiga anaknya merupakan hasil pernikahannya dengan suami pertama.

Masih berdasarkan penjelasan Ramadius, tiga hari sebelum ditemukan meninggal, korban pernah mengatakan kalau dirinya pernah diancam FP mau dibunuh.

Pertengkaran Fitry dengan FP juga dibenarkan sejumlah tetangga korban. (Bs/PR)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler