jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) meminta Prabowo Subianto - Sandiaga Uno untuk menjaga citra diri di hadapan masyarakat.
Menurut Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily, apa yang dilakukan Prabowo - Sandi yang tidak percaya penghitungan suara yang dilakukan KPU, telah mempermalukan diri mereka sendiri.
BACA JUGA: Awas! Penumpang Gelap Pemilu Mulai Beraksi
"Seharusnya Prabowo - Sandi malu kepada rakyat. Dalam sebuah survei dinyatakan bahwa 92,5 persen rakyat Indonesia menerima siapa pun yang terpilih presidennya. Rakyat sendiri memiliki kesadaran yang tinggi atas prinsip berdemokrasi ini. Justru elite - elitenya yang tidak siap berdemokrasi," kata Ace saat dihubungi, Rabu (15/5).
Menurut Ace, Prabowo telah mengulangi sikapnya seperti Pilpres 2014. Saat itu, kata dia, Prabowo juga tidak menerima kemenangan Jokowi - Jusuf Kalla berdasarkan penghitungan KPU.
BACA JUGA: Prabowo - Sandi Keluarkan Pernyataan Keras, KPU dan Bawaslu Membalas dengan Tegas
BACA JUGA: Beredar Ajakan Tolak THR PNS, KASN: Mengapa Tidak Keluar Sekalian?
"Hal yang sama juga dilakukan dalam Pilpres 2019 ini di mana Prabowo juga menolak hasil rekapitulasi suara yang nanti akan resmi diumumkan KPU pada 22 Mei 2019," kata Ace.
BACA JUGA: Eggi Sudjana Ditahan di Polda Metro Jaya
Politikus Golkar ini menilai, hal itu merupakan pembelajaran yang buruk dalam kehidupan demokrasi Indonesia. Dalam demokrasi itu, kata dia, ada prinsip dasar yang harus dijunjung tinggi oleh siapa pun, yakni harus siap menang dan juga harus siap kalah.
BACA JUGA: FPI Akan Kerahkan Ribuan Pengacara, Begini Respons Brigjen Dedi
"Itu prinsip dasar dalam kontestasi demokrasi. Kami harus harus menghormati pilihan rakyat. Mereka telah menentukan pilihannya untuk menjadikan Jokowi - Kiai Ma’ruf sebagai presiden dan wakil presiden," tandas dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Djoksan Pastikan BPN Prabowo Tolak Hasil Real Count KPU
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Fathan Sinaga