2 Oknum Polisi Diduga Terlibat Narkoba, Andi Rio: Berdampak Buruk pada Citra Kepolisian

Kamis, 16 September 2021 – 11:45 WIB
Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi. (Dokumentasi Andi Rio Idris Padjalangi)

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Andi Rio Idris Padjalangi menyesalkan keterlibatan dua oknum polisi berinisial AMR dan SF dalam kasus narkoba di Bone, Sulawesi Selatan. 

Politikus Partai Golkar itu meminta Kepolisian Daerah Sulsel dan Kepolisian Resor Bone transparan dan akuntabel, apabila dua oknum polisi itu terbukti melakukan penyalahgunaan narkoba.  

BACA JUGA: Sindikat Narkoba Mengamuk, Bakar Mobil Polisi, Lihat Nih Tampangnya

"Jangan sampai ada hal yang ditutupi dalam proses penegakan hukum kepada dua oknum yang diduga menyalahgunakan narkoba," kata dia dalam keterangannya, di Jakarta, Kamis (16/9). 

Andi Rio menegaskan bahwa perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah jelas, yaitu Polri dapat memberantas narkoba di Indonesia.

BACA JUGA: 2 Oknum Polisi Pengedar Narkoba Ini Berkomplot dengan Pecatan Polri, Duh

"Bukan justru sebaliknya ada oknum aparat kepolisian yang diduga terlibat penyalahgunaan atau melindungi bandar narkoba," ujarnya.

Andi Rio mengatakan arahan dan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo harus dapat diimplementasikan secara nyata bagi aparat kepolisian tanpa terkecuali.

BACA JUGA: Polisi Bongkar Pabrik Narkoba di Karawaci, Bambang Soesatyo Bangga

Oleh karena itu, Andi Rio mendorong Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri mendalami keterlibatan oknum kepolisian yang diduga melakukan penyalahgunaan narkoba, dan memberikan sanksi tegas. 

"Jangan sampai oknum polisi itu justru bekerja sama atau terlibat dalam jaringan bandar narkoba," katanya.

Andi Rio menegaskan bahwa peristiwa tersebut berdampak pada citra kepolisian karena saat ini institusi Polri telah dipercaya publik.  

Dia mengingatkan jangan sampai rasa kepercayaan publik menurun kepada Polri. 

Oleh karena itu, katanya, aparat kepolisian harus memberi contoh yang baik kepada masyarakat bukan justru sebaliknya.

Andi Rio mengatakan kejadian di Bone tersebut menjadi evaluasi bagi pihak Propam Polri dan Polda Sulsel, karena beberapa waktu lalu ditemukan maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Dia tidak ingin Sulawesi Selatan menjadi "surga" bagi para bandar narkoba, dan ada oknum polisi yang terlibat atau melindungi bandar narkoba. (antara/jpnn) 

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler