jpnn.com, JAKARTA BARAT - Polisi mengungkap temuan sebelum terjadi ledakan di rumah orang tua Veronica Koman, di Jalan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Minggu (7/11) sekitar pukul 10.45 WIB.
Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat ada dua orang terduga pelaku yang melemparkan sesuatu ke kediaman keluarga Veronica Koman.
BACA JUGA: Detik-Detik Ledakan di Rumah Orang Tua Veronica Koman, Polisi Temukan Benda Ini
Demikian disampaikan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono setelah polisi mendalami rekaman CCTV dari tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami lihat, memang dua orang menggunakan sepeda motor. Dia melempar (sesuatu) ke balik pagar," kata Joko saat dihubungi, Senin (8/11).
BACA JUGA: Tim Gabungan TNI-Polri Bergerak, Lihat Hasilnya
Namun, Kompol Joko belum memerinci ciri-ciri kedua terduga pelaku yang terekam sebelum ledakan tersebut.
Sejauh ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi guna mengusut ledakan di kediaman orang tua Veronica Koman itu.
BACA JUGA: Yan Christian Warinussy Menduga Veronica Koman Sedang Diteror
Hanya saja, Joko tidak memerinci identitas para saksi tersebut.
"Saksi sendiri ada lima orang. Sementara petugas masih di TKP untuk cari lagi saksi-saksi yang mengetahui peristiwa tersebut," kata Joko.
Saksi yang dimintai keterangan itu merupakan keluarga dan orang yang bekerja di kediaman orang tua aktivis Papua itu.
"Pemilik rumah, sekuriti, dan pembantu sudah diambil keterangan," kata Joko.
Sebelumnya, sebuah dugaan teror berupa ledakan terjadi di rumah orang tua Veronica Koman, Minggu (7/11), sekitar pukul 10.45 WIB.
Mulanya, suara ledakan muncul di depan kediaman, saat pemilik rumah sedang berada di toilet.
Saat dicek, sebuah surat atas nama Laskar Militan Pembela Tanah Air ditemukan di garasi rumah tersebut.
Surat itu berisi pesan, 'Warning!!! If The Police and Aparat dalam Maupun Luar Negeri Tidak Bisa Menangkap Veronika Kuman @Hero Pecundang dan Pengecut, Kami Terpanggil Bumi Hanguskan Dimanapun Bersembunyi. Maupun Gerombolan Pelindungmu". (cr3/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama