jpnn.com, PASURUAN - Seorang sopir taksi Jupri (60) meninggal dunia saat mengantar dua penumpang dari Bandara Juanda Sidoarjo menuju Kota Malang.
Insiden itu terjadi pada Sabtu (26/6) malam.
BACA JUGA: Sopir Taksi Ini Bisa Hasilkan Duit Belasan Juta Hanya Duduk di Dalam Mobil
Dua penumpang itu kaget, tak menyangka taksi yang mereka tumpangi tiba-tiba menepi di ruas tol Kejapanan-Gempol KM 77,1, Dusun Patuk, Desa/Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
Selanjutnya sopir taksi keluar dan ambruk di tepi jalan.
BACA JUGA: Buat Para Sopir Taksi Online, Selalu Hati-hati
Tak berselang lama, si sopir taksi yang berasal dari Kecamatan Benowo, Kota Surabaya itu meninggal.
Jupri tiap harinya jadi sopir taksi. Sore itu ia dapat order mengantar penumpang dan memilih lewat tol Surabaya-Malang.
BACA JUGA: Dini Hari, Sopir Taksi Bersimbah Darah, Mengerang Kesakitan
Saat sampai di Tol Kejapanan-Gempol, tragedi itu terjadi. Taksi diperlambat. Lalu menepi. Kemudian sang sopir turun dan ambruk.
"Selama dalam perjalanan, informasi dan kesaksian dari penumpang taksi, korban tidak ada keluhan apa-apa. Namun, mukanya (korban) sekilas terlihat pucat. Korban akhirnya meninggal, setelah menepikan kendaraannya dan turun dari taksi,” kata Kanitreskrim Polsek Gempol Ipda Slamet Mujiono seperti dilansir dari Radar Bromo, Minggu (27/6).
Saat korban ambruk, dua dokter yang bertugas di akses tol datang, sempat memeriksanya.
Korban Jupri pun sempat diberi pertolongan pertama dengan memompa dada korban.
“Sempat ada dokter yang datang dan menolongnya, tetapi nyawanya tak bisa diselamatkan. Jenazahnya lantas dievakuasi ke kamar mayat RS Bhayangkara, Watukosek, Gempol untuk divisum,” ujarnya.
Sebelum jenazah sopir taksi dibawa ke kamar mayat rumah sakit, pihak polsek setempat sempat menghubungi pihak keluarga. Pihak keluarga pun keberatan dilakukan autopsi kepada korban.
“Tidak ditemukan tanda-tanda atau bekas kekerasan pada jasad korban, saat visum luar. Keterangan dari pihak keluarga. Korban memiliki riwayat sejumlah penyakit seperti paru-paru basah, diabetes. Kematiannya faktor sakit, juga kecapekan,” kata Slamet. (zal/mie)
Redaktur & Reporter : Adek