jpnn.com, BALIKPAPAN - Okupansi bus antarkota di Balikpapan, Kalimantan Timur, terus menurun dalam lima tahun terakhir.
Ada banyak hal yang membuat okupansi bus antarkota menurun. Di antaranya, rute yang terbatas dan berkembangnya bisnis transportasi.
BACA JUGA: Bisnis Rental Mobil Tertolong Kegiatan Berstandar Nasional
Namun, okupansi bus antarprovinsi okupansinya masih tinggi. Dari Balikpapan tujuan Banjarmasin, okupansinya masih aman di angka 60-70 persen.
“Kalau dilihat memang untuk transportasi bus antarkota mengalami penurunan. Sekarang ini okupansi sekitar 30 persen saja,” ujar Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII Kalimantan Timur dan Utara Felix Iryantomo, Selasa (30/4).
BACA JUGA: Caleg Gagal di Balikpapan Minta Berasnya Dikembalikan, Duh! Sudah Dimakan
Kondisi itu menjadi dilema bagi operator. Saat ini bisnis angkutan darat bus dalam provinsi bisa dibilang mati segan hidup tak mampu. Berbagai upaya pun telah dilakukan.
“Mau memperbarui armada, secara hitung-hitungan bisnis belum menguntungkan. Wajar, kalau melihat bus Balikpapan-Samarinda itu-itu saja,” jelasnya.
BACA JUGA: Kotak Suara Dibawa ke Hotel, Digeruduk Massa, Buka Pintunya!
Berbeda dengan bus antarprovinsi. Mereka masih untung karena okupansi di atas 50 persen.
Karena itu, untuk memperbarui armada, mereka tidak menemui kesulitan. Saat ini, bus dalam provinsi jalurnya masih itu-itu saja.
Tidak ada yang tujuan Berau atau ke Kaltara. Kalau bisa menjangkau rute ini, diyakini bisa menghidupkan bisnis bus dalam provinsi.
Lagi-lagi persoalan infrastruktur jadi hambatan. Jalur ke arah utara masih tidak bagus.
Aksesnya justru menghabiskan waktu lama. Di sisi lain, taksi gelap sudah bisa sampai sana.
“Kalau bus, tidak bisa sampai sana. Mau mengembangkan tujuan baru sulit. Itu-itu saja akhirnya,” terangnya. (aji/ndu/k15)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terdakwa Pembakaran Rumah di Balikpapan Tinggal Tunggu Tuntutan Jaksa
Redaktur : Tim Redaksi